"Memang jadi pemimpin berat," kata Mardani saat dikonfirmasi, Rabu (31/10/2018).
Mardani lalu berbicara soal sistem presidensial. Menurutnya, presiden memang memegang dan mengkoordinasikan eksekutif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dalam sistem presidensial, semua kekuasaan eksekutif di bawah kendali dan koordinasi presiden. Gubernur pun kepanjangan pemerintah pusat. BPJS problem memang presiden punya otoritas utk menyelesaikannya," ucap Mardani.
"Banyaknya korupsi, presiden bisa proaktif mengubah sistem politik (pilkada, pemilu dan pilpres) dengan usulan baru yang lebih sederhana, low cost dan pendek waktunya," imbuhnya.
Menurut Mardani, presiden bisa melakukan banyak hal. Dia lalu berbicara soal perasaan.
Baca juga: Saat Prabowo dan Jokowi Tepis Fitnah |
"Presiden dapat mengkonsolidasi semua kementerian (karena menteri memang pembantu presiden dapat diangkat dan diberhentikan kapa saja) dan mengkonsolidasi semua parpol pendukung. Mau buat Undang-Undang apa pun sekarang asal presiden berniat dapat wujud. Jadi, nggak usah baper," tuturnya.
Rommy yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin, menyebut lawan politik mereka saat ini hanya bisa menyalahkan Presiden petahana Joko Widodo. Dia lantas bicara soal tikus dan kucing.
"Jujur saja, karena memang sekarang yang bisa dilakukan oleh pihak lawan hanya terus menerus menyalahkan. Ibarat kata sekarang ini kata Pak Jokowi pada waktu memberikan pengarahan, 'tikus mati di got yang disalahkan Pak Jokowi. Angkot nabrak kucing yang disalahkan Pak Jokowi'," kata Rommy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, siang tadi. (gbr/dkp)











































