"Jadi pada radius pencarian yang kita perhitungkan dan dari saksi mata serta deteksi sonar dari KRI Rigel, ada di-detect obyek yang diperkirakan dan sekarang dalam proses dipastikan tim penyelam. Ada 100 penyelam yang terbagi di lima titik," ujar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).
Namun Didi belum dapat memastikan hal itu. Saat ini menurutnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi berada di lokasi untuk turut mengecek hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan kita pastikan dari hasil pencarian, obyek yang diperkirakan, pukul 19.00 (WIB). Sekarang kami tidak boleh mengandai-andai," ucap Didi.
Didi menyebut lokasi itu berada di wilayah perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Dia juga menyampaikan sebelumnya sudah diserahkan 49 kantong jenazah ke tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri untuk diidentifikasi.
Setidaknya ada 1.000 orang personel tim SAR gabungan yang bekerja mencari pesawat yang jatuh pada Senin 29 Oktober lalu itu. Selain itu ada 6 helikopter dan 44 kapal yang dikerahkan dalam operasi SAR tersebut.
Sedangkan wilayah pencarian udara ditetapkan 195 nautical mile. Untuk pencarian bawah air seluas 270 nautical mile dan telah ditentukan titik prioritas penyelamannya serta wilayah pencarian di permukaan air seluas 360 nautical mile.
Pesawat Lion Air registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 itu jatuh pada Senin 29 Oktober 2018. Pesawat Boeing 737-8 Max dengan rute Jakarta-Pangkalpinang itu mengangkut 189 orang yang terdiri dari 181 penumpang dan 2 pilot serta 6 awak kabin.
(dhn/dhn)











































