Menteri Siti di Depan Menteri LHK Sedunia: Polusi Laut Harus Tuntas

Menteri Siti di Depan Menteri LHK Sedunia: Polusi Laut Harus Tuntas

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 31 Okt 2018 12:53 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (Foto: Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)
Nusa Dua - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meminta agar persoalan polusi di laut dituntaskan. Dia meminta komitmen dari negara-negara lain dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya percaya forum IGR di Bali akan menghasilkan komitmen yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan polusi di laut yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas di darat," ujar Siti saat membuka The 4th Intergovernmental Review (IGR) Meeting on the Implementation of the Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Land-Based Activities di Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Bali, Rabu (31/10/2018).

Direktur dan Perwakilan Regional United Nations Environment Programme (UNEP) atau Badan Lingkungan Hidup PBB, Habib El-Habr turut hadir dalam pertemuan itu. Menteri LHK atau perwakilan dari 72 negara juga datang. Gubernur Bali I Wayan Koster tampak di antara deretan peserta saat Siti membuka pertemuan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada isu-isu laut dan pesisir, Indonesia telah mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan nasional dan strategis, juga program-program dan aktivitas berkaitan dengan perlindungan ekosistem pesisir dan laut dari aktivitas yang berbasis di daratan," ucap Siti.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), disebut Siti, telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 yang membahas aksi strategis untuk memerangi sampah laut dari 2018 hingga 2025. Peraturan tersebut ditargetkan mampu mengurangi limbah padat hingga 70 persen.

Menurut Siti, tiga isu utama akan dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu sampah laut (marine litter), konvensi laut regional dan rencana aksi (action plan) mendatang, serta agenda hingga 2030 yang dikaitkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).




"Jadi bagaimana negara-negara per wilayahnya atau masing-masing individu negara itu bisa melakukan agendanya, actionnya plannya itu apa, konkretnya seperti apa. Lalu nanti butuh pembangunan kapasitasnya seperti apa," ujar Siti.

"Momentum ini adalah momentum yang terbaik. Yang kita sudah komunikasikan ke beberapa begara, itu kelihatan bahwa kita akan lebih konkret, actionnya apa sih setiap negara, lalu itu perlunya apa. Ini nanti dirumuskan, disampaikan kepada GPA (Global Programme of Action), terus nanti dibahas di UN Environment Assembly. Jadi begitu ya," sambung Siti.

Direktur Eksekutif Lingkungan Asia Pasific Dechen Tsering menyampaikan apresiasi karena Indoensia telah memimpin dalam banyak isu global berkait dengan perlindungan laut. Menurutnya, pertemuan ini penting untuk mengintegrasikan semua sektor dalam rangka melindungi ekosistem laut.

Saat ini tengah berlangsung sidang pembahasan agenda-agenda tersebut. Sidang berlangsung tertutup.

IGR-4 merupakan ajang badan dunia PBB bidang lingkungan atau UNEP akan berlangsung mulai hari ini hingga Kamis (1/11) besok. Tema yang diangkat IGR 4 adalah 'Pollution in Ocean and Land Connection'. Kesepakatan IGR-4 selanjutnya akan dituangkan dalam 'Bali Declaration on the Protection of the Marine Environment From Land-Based Activities'.


Saksikan juga video 'Blak-blakan Menteri LHK: Siapa Pejabat Suka Obral Lahan?':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads