Deretan Fakta Fransiskus Tembak Istri, 2 Anak dan Kepalanya Sendiri

Deretan Fakta Fransiskus Tembak Istri, 2 Anak dan Kepalanya Sendiri

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 31 Okt 2018 09:02 WIB
Proses kremasi keluarga Fransiskus Ong (raja/detikcom)
Palembang - Genap sepekan satu keluarga ditemukan tewas di Palembang, Sumatera Selatan dengan luka tembak di kepala mereka. Tewasnya satu keluarga itu membuat geger Palembang.

Berikut fakta kasus tersebut sebagaimana dirangkum detikcom, Rabu (31/10/2018):

Korban
1. Istri, Margareth (43) ditembak Fransiskus.
2. Anak, Rafael (18) ditembak Fransiskus.
3. Anak, Ketty (11) ditembak Fransiskus.
4. Fransiskus Xaverius Ong (45) menembak kepalanya sendiri.
5. 2 ekor anjing dalam kondisi mati di dekat kamar mandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi pun memastikan Fransiscus menembak istri dan anaknya, lalu bunuh diri.

"Hasil autopsi telah selesai semua, dapat disimpulkan bahwa Fransiscus Xaverius bunuh diri. Namun sebelum dia nembak diri sendiri, istri dan kedua anaknya lebih dulu dia tembak," kata Zulkarnain.

Waktu Kejadian
24 Oktober 2018, sekitar pukul 03.00 WIB.


TKP
Komplek Villa Kebon Sirih, Bukit Sangkal, Kalidoni Kota Palembang.

Saat ditemukan, Rafael diketahui dalam kondisi tertelungkup. Kepalanya bagian belakang tembus diterjang timah panas. Begitu pun dengan Ketty, dia ditemukan tewas terlentang dengan luka tembak di kening.

Tidak hanya Rafael dan Ketty, polisi juga menemukan Fransiskus dan Margareth tewas di kamar utama lantai 2. Ada luka tembak di kening Fransiskus. Sementara istrinya, Margareth ditemukan tewas dan ada luka tembak di dagu.

Bukti

Senjata api jenis revolve. Hasil uji balistik senjata itu diketahui senjata rakitan.

Surat di atas laptop. Dua lembar surat ditemukan di atas meja kerja, tepatnya di laptop milik Fransiskus. Dalam kertas itu, tertulis kalimat:

Aku sudah sangat lelah... Maafkan aku..

Sedangkan kertas kedua, tertulis kalimat:

Aku sangat sayang dengan anak dan istriku..., Chocky & Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini...

Permohonan maaf di grup WhatsApp (GWA)

Sebelum menembak mati istri dan kedua anaknya, Fransiskus diketahui sempat mengirim beberapa pesan. Salah pesan dia kirim di grup WhatsApp.

"Memang dia sempat kirim pesan di grup WhatsApp komunitas dini hari. Di dalam pesan itu Frans minta maaf, bilang sama teman-temannya agar mengenang yang baiknya aja," ujar Kasat Reskrim Polresta Pelambang, Kompol Yon Edi Winara.

Berikut adalah pesan yang disampaikan Fransiskus di grup WhatsApp sebelum mengeksekusi istri dan kedua anaknya:

Maafkan aku..Teman teman.. Kenanglah kebaikanku saja.. Jangan membicarakan kejelekanku, jalan kalian masih panjang.

7 Orang Saksi Diperiksa

Untuk mengungkap misteri tewasnya satu keluarga tersebut, polisi memeriksa tujuh orang saksi. Dua di antaranya yaitu Sarah dan Dewi, pembantu Fransiskus yang tinggal di rumah tersebut.

Bagikan uang dan emas kepada pembantunya.

Sebelum mengekskusi anak dan istrinya, Fransiskus, sempat membagikan uang dan perhiasan kepada pembantu serta orang dekatnya. Uang dan perhiasan dibagikan sebagai bentuk terimakasih.

"Dia memanggil semua pembantu serta orang yang bekerja sama dia malam itu. Semuanya dikasih uang dan perhiasan untuk kenang-kenangan. Uang yang dia kasih bervariasi, tergantung berapa lama kerja ada yang Rp 2 juta/orang," imbuh Kapolda.

Motif

Perceraian dan hutang Rp 8,9 miliar jadi Motif Fransiskus bunuh anak-istri dan bunuh diri.

"Ada rekaman pesan-pesan terakhirnya, ada juga surat pengakuan utang yang kami dapatkan dalam laptop. Pesannya tak beda jauh dengan kertas yang kami temukan di atas laptop," terang Kapolda Sumsel saat ditemui wartawan.

Dalam surat pengakuan utang itu, Frans menyebut utangnya sebesar Rp 8 miliar lebih. Pernyataan itu disampaikan dalam surat pengakuan utang dan rekaman di laptop yang dibuat, Rabu (24/10) sekitar pukul 00.46 WIB.

"Surat pengakuan utang kami dapatkan di beberapa berkas saat olah TKP lokasi korban atau di rumah Frans. Di sana dia bilang punya utang kurang lebih Rp 8,9 miliar dan dia sudah tak sanggup bayar lagi," kata Zulkarnain.

Selain masalah utang, polisi menyebut adanya permasalahan lain yang saat itu dihadapi Fransiskus. Di mana dia pernah digugat cerai oleh istrinya. Namun polisi tak menyebut secara detail alasan sang istri mau menggugat cerai Fransiskus.

"Motifnya ada dua, soal keuangan dan soal gugatan cerai. Sejauh ini baru itu yang kami temukan fakta-fakta selama olah TKP di lapangan oleh Sat Reskrim," tutup Zulkarnain.


Saksikan juga video 'Autopsi Jenazah Sekeluarga Terluka Tembak Kelar, Ini Kata Dokter':

[Gambas:Video 20detik]

(ras/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads