Pantauan dari KR Baruna Jaya 1, Pukul 07.05 WIB, Rabu (31/10/2018) perahu karet Baruna Jaya 1 kembali melakukan pencarian menggunakan ping locator untuk mencari black box (kotak hitam).
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan, M. Ilyas menyatakan pencarian pagi ini akan befokus pada titik-titik lokasi yang sudah dipetakan Multi Beam dan Side Scan Sonar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilyas menjelaskan pencarian akan dipersempit sampai radius pencarian 1,5 jam. Radius ini berbeda dengan pencarian sebelumnya yang memakan waktu hampir 4 jam.
"Kurang lebih dipersempit jadi pencarian selama 1,5 jam," tutur Ilyas.
Ilyas mengatakan tahap selanjutnya jika mendapat titik dari ping locator maka perlu dipastikan hasil temuan itu menggunakan Remote Operated Vehicle (ROV). Ilyas berharap pencarian hari ini membuahkan hasil.
"Hasil lokasinya sudah pasti baru nanti ROV akan turun untuk memastikan, ya kami mohon didoakan saja mudah-mudahan ketemu," ucap Ilyas.
Sementara itu Investigator Penerbangan KNKT, Apib K Wahyu Wiwing Prayogi, mengatakan jika ROV sudah memastikan maka tim penyelam Basarnas akan melanjutkan pengangkatan.
"Setelah dipastikan ROV lalu akan dilakukan penyelaman dari tim SAR karena kita nggak ada pengalaman menyelam," imbuh Apib.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB dengan tujuan Pangkalpinang, Senin (29/10/2018). Pesawat kemudian hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Diduga jatuh di perairan Karawang.
Upaya pencarian dan pertolongan melibatkan Basarnas, TNI AL, Polri, hingga nelayan. Ada 179 penumpang di pesawat tersebut. Jika dijumlah dengan kru pesawat, total yang diangkut pesawat 189 orang.
Saksikan juga video 'Menerka Sanksi yang Mungkin Diberikan untuk Lion Air':
(rna/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini