Reo adalah warga Kelurahan Jaya Bakti, Kabupaten Bungo, Jambi. Dia diketahui menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 setelah Basarnas menemukan identitasnya di perairan Karawang pada Selasa (30/10/2018) siang.
"Saya kaget dan sungguh sedih mengetahui keponakan saya menjadi korban. Karena jujur, kami satu keluarga di sini tidak percaya jika keponakan saya itu menjadi korban atas jatuhnya pesawat Lion Air itu," ujar Nasrun saat diwawancara wartawan di rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nasrun, keponakannya berada di Jakarta untuk mengikuti festival sekaligus lomba pameran burung berkicau terbesar di Indonesia bertajuk 'Presiden Cup V tahun 2018'. Festival dan lomba itu dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang digelar di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
"Namun, sejak beberapa hari mengikuti kegiatan, keponakan saya itu tidak diketahui kabarnya, keluarga sudah menghubungi, namun tidak bisa karena lost contact," terangnya.
Kemudian, lanjut Nasrun, ibu korban semakin histeris mendengar kabar dan melihat SIM serta KTP milik Reo yang ditampilkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
"Ibu korban histeris setelah melihat SIM dan KTP korban yang menjadi korban jiwa saat petugas memperlihatkan identitas korban di TV," jelas Nasrun.
Saat ini, sebagian keluarga sedang menuju Jakarta untuk mencari informasi tentang Reo. Ayah hingga istri Reo juga sudah berada di Jakarta.
"(Ke Jakarta) Ingin memastikan apakah sudah ditemukan atau belum. Karena selain hanya baru ditemukan identitas, kami di sini juga berharap kondisi keponakan saya juga dapat ditemukan pula," pungkasnya. (idh/idh)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 