Pantauan detikcom di Crisis Center, Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (30/10/2018), Ibunda Mawar, Tjin Mei Lie mengenakan kursi roda terus menangis. Tjin Mei didampingi anak dan suami Mawar bernama Fendi. Keluarga mencoba untuk menenangkan Tjin Mei.
Tjin Mei baru mendarat di Jakarta dari Pangkalpinang sore ini. Dia akan menuju RS Polri Kramat untuk diminta sampel darah dicocokan dengan Mawar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ameng menuturkan keluarga mengetahui pesawat yang ditumpangi Mawar jatuh di Karawang saat menonton televisi. Sang suami Fendi langsung memeriksa nomer pesawat yang ditumpangi Mawar.
"Lihat televisi langsung cek ke sana (Bandara Soekarno-Hatta) kok sama pesawatnya," ucap Ameng.
Apalagi sebut Ameng, sang suami dan anaknya yang mengantarkan Mawar ke Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10) pagi. Sehingga Fendi mengetahui nomer pesawat, jadwal dan rute penerbangan yang ditumpangi Mawar.
Mawar memang kerap bolak-balik Jakarta menuju Pangkalpinang untuk urusan pekerjaan.
"(Mawar) Asli sana tapi tinggal di Jakarta. Dia (Mawar) di sana (Pangkalpinang) kerja sering bolak balik sana," kata dia.
Sebelumnya, Basarnas menyatakan pesawat tersebut jatuh di koordinat 05 derajat 46 menit 15 detik South, 107 derajat 07 menit 16 detik East. Di hari kedua ini, pencarian Lion Air JT 610 diperluas wilayahnya.
Pesawat Lion Air JT 610 merupakan pesawat Boeing 737 Max 8 yang baru dioperasikan pada Agustus 2018. Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkalpinang itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10) pukul 06.20 WIB.
Namun pada pukul pukul 06.33 WIB, pesawat itu hilang kontak hingga akhirnya ditemukan jatuh di kawasan laut di utara Karawang, Jawa Barat. Total ada 189 orang di dalam pesawat itu.
(fai/idh)