"Untuk kasus, sudah fix itu pembunuhan, seperti yang disampaikan oleh Kapolda. Ini murni bunuh diri. Untuk motif apa, ya ada beberapa hasil olah TKP lapangan," ujar Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (30/10/2018).
Sebelum menembak mati istri dan kedua anaknya, Frans diketahui sempat mengirim beberapa pesan. Salah satunya di grup WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah pesan yang disampaikan Fransiskus di grup WhatsApp sebelum mengeksekusi istri dan kedua anaknya:
Maafkan aku..Teman teman.. Kenanglah kebaikanku saja.. Jangan membicarakan kejelekanku, jalan kalian masih panjang.
Dua jam berlalu, pesan Fransiskus pun dibalas oleh beberapa temanya. Mereka mempertanyakan maksud Frans menulis pesan tersebut.
"Ngomong apa kau mat jam 3 fajar," kata salah satu temannya.
"Amat yang dimaksud adalah Fransiskus Xaverius Ong, itu nama panggilan Frans oleh teman-teman dekat dan komunitas," kata Yon Edi.
Tidak hanya itu, beberapa pesan singkat diketahui turut disampaikan Frans lewat video saat menghadiri acara ulang tahun temannya. Pria 24 tahun itu mengatakan belum tahun kapan lagi bisa berkumpul dengan sahabatnya.
"Video acara ulang tahun itu juga Frans yang buat tanggal 23 Oktober. Di dalam video dia bilang belum tahu kapan bisa kumpul lagi," tutup Yon Edi.
Sebagaimana diketahui, warga Jalan Said Toyib, Kompleks Villa Kebun Sirih, Palembang, mendadak heboh setelah adanya penemuan satu keluarga yang tewas.
Korban ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu pembantunya, Dewi, akan membangunkan Ketty dan Rafael saat sarapan dan berangkat sekolah.
Dari serangkaian olah TKP, Satreskrim Polresta dan Polda Sumsel memastikan Fransiskus-lah yang menembak mati anak dan istrinya. Polisi pun rencananya akan menutup kasus tewasnya satu keluarga yang ditemukan dengan luka tembak itu.
Saksikan juga video 'Autopsi Jenazah Sekeluarga Terluka Tembak Kelar, Ini Kata Dokter':
(asp/asp)