"Kita ingin warga menggunakan bahasa Aceh dalam berkomunikasi, minimal sehari dalam seminggu," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, dalam keteranganya, Selasa (30/10/2018).
Menurut Aminullah, bahasa Aceh sebagai bahasa daerah perlu dilestarikan dengan cara mendorong warga untuk sering menggunakannya. Sekarang ini, jelasnya, kosa kata bahasa daerah mulai tergerus oleh bahasa asing dan juga bahasa gaul serta istilah-istilah asing.
"Karenanya perlu kita dorong untuk berbahasa Aceh agar tidak tergerus oleh bahasa-bahasa Asing. Kita punya bahasa sendiri harus sering kita gunakan. Jangan sampai generasi kita tidak bisa bahasanya sendiri," jelas Aminullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minta para guru mendorong siswanya menggunakan bahasa Aceh, karena ini bisa dimulai dulu dari lingkungan sekolah. Minimal sehari dalam seminggu," katanya.
"Mulai dari sekolah mereka sudah sangat mengenal kebudayaan mereka. Anak-anak ini sudah dididik untuk mencintai budaya daerahnya. Mereka mempelajari kesenian daerah dan juga bahasanya. Kita juga bisa lakukan seperti itu untuk melestarikan bahasa kita, ini juga menegaskan indentitas kita yang memiliki bahasa sendiri," ungkap Aminullah.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster mewajibkan pelayanan publik menggunakan bahasa daerah, pakaian daerah hingga aksara daerah untuk kegiatan hari-hari tertentu. (agse/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini