"Untuk (tes) DNA ini kita buka juga, sampai pagi ini untuk antemortem sudah ada 151 keluarga," kata Wakapolri Komjen Ari Dono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).
Namun tidak semua keluarga bisa melakukan tes DNA. Sebab, hanya keluarga yang memiliki hubungan darah yang diambil DNA-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagi keluarga korban yang ingin menyerahkan data antemortem dan melakukan tes DNA, bisa langsung mendaftar di gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Kramat Jati. Pihak keluarga diimbau untuk datang ke RS Polri untuk melakukan tes DNA guna mempermudah proses identifikasi penumpang.
"Imbauan untuk keluarga agar mempercepat pemeriksaan DNA supaya orang tua maupun anak korban supaya segera datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan DNA karena postmortem hanya kerabat menjelaskan pakaian ciri-ciri fisik. Kalau DNA itu harus keluarga," kata Dono.
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka-Belitung dengan membawa 189 orang di dalamnya. Pesawat terbang pukul 06.20 WIB kemudian hilang kontak pukul 06.30 WIB.
Sampai saat ini tercatat ada 24 kantong jenazah--10 di antaranya berisikan potongan tubuh penumpang--yang telah dikirim ke RS Polri Kramat Jati. Nantinya, isi kantong jenazah itu bakal diidentifikasi oleh tim DVI. (jbr/jbr)