Menurut Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain, Fransiskus nekat menghabisi nyawa anak-istrinya dan akhirnya bunuh diri karena ekonomi. Di mana Fransiskus punya banyak utang. Bahkan usahanya pun bangkrut.
"Ada rekaman pesan-pesan terakhirnya, ada juga surat pengakuan utang yang kami dapatkan dalam laptop. Pesannya tak beda jauh dengan kertas yang kami temukan di atas laptop," terang Zulkarnaen kepada wartawan, Selasa (30/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat pengakuan utang itu, Frans menyebut utangnya sebesar Rp 8 miliar lebih. Pernyataan itu disampaikan dalam surat pengakuan hutang dan rekaman di laptop yang dibuat, Rabu (24/10) sekitar pukul 00.46 WIB.
"Surat pengakuan utang kami dapatkan di beberapa berkas saat olah TKP lokasi korban atau di rumahnya. Di sana disebut dia ada utang kurang lebih Rp 8,9 miliar dan dia sudah tidak sanggup bayar lagi," kata Zulkarnain.
Sebagaimana diketahui, warga di Jalan Said Toyib, Kompleks Villa Kebun Sirih, Palembang, mendadak heboh setelah adanya penemuan satu keluarga yang tewas. Korban ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu pembantunya, Dewi, akan membangunkan Ketty dan Rafael saat sarapan dan berangkat sekolah.
Saksikan juga video '4 Orang Sekeluarga di Palembang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala':
(ras/asp)