"Pada jam 06.22 WIB, pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan permasalahan flight control saat terbang di ketinggian 1.700 feet dan meminta naik ke ketinggian 5.000 feet. Jakarta Control mengizinkan pesawat naik ke 5.000 feet," kata Haryo dalam keterangan tertulis kemarin, Senin (29/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Flight control merupakan sistem yang wajib ada pada sebuah pesawat. Dikutip dari situs resmi lembaga regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration), Flight Control setiap tipe pesawat bisa berbeda-beda.
Meski bisa berbeda-beda, namun desain paling standar dari flight control mirip seperti pesawat zaman dulu. Sistem flight control dioperasikan dengan komponen mesin seperti tuas, kabel, katrol, dan terkadang memakai rantai untuk mentransmisikan daya pengontrol dek pesawat di permukaan tanah.
"Ada beberapa bagian dari flight control, gampangnya ada aileron; itu sayap pesawat, kemudian elevator; itu yang mengatur naik-turunnya pesawat, dan rudder yang bagian ekor pesawat yang tegak. Kalau elevator itu bagian ekor pesawat yang datar," papar Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Rama Noya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (30/10/2018).
Rama belum bisa memastikan bagian flight control mana yang dianggap bermasalah oleh pilot Lion Air JT 610 kemarin. Menurut Rama, hanya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang berhak mengumumkan terkait kerusakan pesawat tersebut. KNKT pun masih menunggu kotak hitam alias black box untuk mengungkapnya.
"Saya bisa bicara kalau black box-nya sudah dibuka," kata Rama.
Saksikan juga video 'Lion Air JT 610 Sempat Bermasalah di Denpasar':
(bag/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini