"Orang tua Suneja mengetahui bencana ini pagi tadi dan akan terbang ke Jakarta malam ini," tutur sepupu Suneja, Kapish Gandhi, dalam pernyataannya seperti dilansir media Inggris, The Guardian, dan media lokal India, Asian Age, Senin (29/10/2018).
"Suneja tinggal di Jakarta bersama istrinya. Mereka menikah dua tahun lalu. Keluarga besarnya berasal dari Delhi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Gandhi menyebutkan sepupunya itu sebagai sosok yang cinta pekerjaannya. "Dia mencintai pekerjaannya, dia sangat, sangat tertarik pada pekerjaannya," sebutnya.
Dituturkan Gandhi, keluarga Suneja di India sangat sedih mendengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang diterbangkan Suneja. Pihak keluarga, sebut Gandhi, kini sedang berkumpul di New Delhi.
"Kami melihatnya di televisi pagi ini dan tidak tahu apakah harus mempercayainya. Kami semua kehilangan kata-kata," tandasnya.
Diketahui bahwa Suneja, yang berasal dari Mayur Vihar, New Delhi, merupakan lulusan Ahlcon Public School di New Delhi, India. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah pilot Bel Air.
Suneja bergabung dengan Lion Air sejak Maret 2011. Pihak maskapai Lion Air menyebut Suneja punya lebih dari 6.000 jam terbang. Sebelum di Lion Air, Suneja diketahui menjadi trainee pilot Boeing 737 NG di Emirates selama 4 bulan. Masa menjadi trainee pilot itu berlangsung pada 2010.
Diketahui bahwa pesawat Lion Air JT 610 yang diterbangkan Suneja dan kopilot Harvino lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB dan hendak menuju ke Pangkalpinang. Namun pukul 06.33 WIB, pesawat itu hilang kontak.
Disebutkan ada 181 penumpang dan delapan awak kabin di dalam pesawat tersebut. Kini personel Badan SAR Nasional sedang berusaha mengevakuasi di lokasi jatuhnya pesawat, di laut utara Karawang, Jawa Barat.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP yang dikomandoi Suneja itu diketahui baru beroperasi sejak Agustus 2018.
Simak Juga 'Pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh Bebas Narkoba':
(nvc/imk)