Ini Faktor yang Sebabkan Populasi Primata Endemik Mentawai Menurun

Ini Faktor yang Sebabkan Populasi Primata Endemik Mentawai Menurun

Raras Prawitaningrum - detikNews
Senin, 29 Okt 2018 15:13 WIB
Joja atau lutung mentawai menjadi salah satu primata endemik Kepulauan Mentawai yang populasinya menurun/Foto: Dok Taman Safari Indonesia
Jakarta - Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) dan Taman Nasional Siberut melakukan kegiatan survey keanekaragaman jenis-jenis primata endemik Kepulauan Mentawai pada Juli 2017 hingga Maret - April 2018. Hasil survey tersebut menunjukkan data bahwa populasi empat jenis primata endemik di Kepulauan Mentawai cenderung menurun.

Adapun 4 jenis primata endemik tersebut di antaranya bilou atau siamang kerdil (Hylobates klosii), joja atau lutung mentawai (Presbytis potenziani), monyet ekor babi (Simias concolor) dan bokkoi atau beruk Mentawai (Macaca pagensis). Keempat jenis primata ini tersebar merata di daerah Bekemen.


Primatologist Researcher Taman Safari Indonesia, Walberto Sinaga, menjelaskan laju penurunan populasi primata endemik ini diakibatkan oleh beberapa faktor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktornya perburuan liar, rusaknya habitat akibat deforestasi, dan perambahan hutan. Penurunan populasi juga disebabkan adanya ancaman manusia yang mencakup perburuan dan hilangnya habitat karena manusia terus menebang hutan-hutan tropis secara besar-besaran, membangun jalan, pemekaran wilayah, dan menambang," jelas Walberto kepada detikcom Kamis (25/10/2018).

Walberto turut mengungkapkan menurunnya populasi memang tidak bisa dikatan langsung terancam punah. Melainkan harus melalui kajian penelitian terlebih dahulu.

"Akan tetapi jika di suatu daerah pernah dilakukan penelitian populasi dengan temuan jumlah yang besar dan dalam beberapa tahun kemudian dilakukan penelitian kembali tidak ditemukan atau populasi menurun, maka spesies dapat dikatakan terancam. Untuk mempertahankan keragaman genetik primata, minimal populasi berukuran 50-500 individu agar populasi dapat berkembang biak," katanya.

Bokkoi atau beruk Mentawai menjadi salah satu primata endemik Kepulauan Mentawai yang populasinya menurunBokkoi atau beruk Mentawai menjadi salah satu primata endemik Kepulauan Mentawai yang populasinya menurun Foto: Dok Taman Safari Indonesia

Oleh karena itu, TSI melakukan survey ini demi mengetahui jenis-jenis, populasi, dan penyebaran primata endemik Kepulauan Mentawai serta mengindentifikasi tindakan-tindakan konservasi lanjutan yang akan dilakukan ke depannya.

"Langkah pertama Taman Safari Indonesia dalam mengatasi penurunan populasi primata endemik di Kepulauan Mentawai dengan cara melakukan penelitian dahulu terhadap jumlah populasi di alam. Selanjutnya melakukan kegiatan konservasi melalui program monitoring populasi satwa, membantu Taman Nasional Siberut membangunkan kandang sementara untuk primata yang disita dan akan dilepaskan balik ke hutan," jelasnya.


Ke depannya, TSI juga akan melakukan konservasi edukasi untuk masyarakat Mentawai yang hidup dekat dengan tempat tinggal primata tersebut. Dimulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA dengan tujuan agar masyarakat teredukasi sejak dini mengenai pentingnya konservasi satwa primata.

"Dari sisi pencegahan terhadap satwa primata endemik dilakukan koordinasi antar tokoh adat, tokoh pemuda, instansi pemerintah, dan lembaga-lembaga yang terkait terhadap kawasan di Kepulauan Mentawai," pungkasnya. (ega/idr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads