ICW Minta Meneg BUMN Periksa Seluruh Direksi PT Pindad
Selasa, 23 Agu 2005 19:36 WIB
Jakarta - Indonesian Corruption Watch (ICW) meminta Meneg BUMN untuk segera memeriksa seluruh direksi PT Pindad terkait dengan inefisiensi dana sebesar Rp. 60,79 miliar. Diduga biaya ini juga digunakan untuk memperlancar pemasaran PT Pindad pada sejumlah pejabat militer di Indonesia."Pasar PT Pindad ini sudah jelas. Di antaranya untuk kebutuhan TNI atau kehutanan. Jadi tidak perlu ada biaya pemasaran. Pos anggaran tersebut perlu diselidiki karena besar. Bisa saja ada manipulasi dari direksi," kata Koordinator ICW Teten Masduki. Menurut Teten, ongkos pemasaran PT Pindad ini tidak jelas. Sebab kondisi perusahaanya sedang krisis. "Kenapa ada biaya pemasaran sebesar itu. Dana tersebut tidak perlu," ujar Teten seusai acara seminar di Hotel Panghegar, Jalan Merdeka, Bandung, Selasa (23/8/2005).Teten juga menyarankan agar proses audit dan tranparansi di PT Pindad segera dibuka dan dibenahi. Ini agar proses keuangan di PT Pindad berjalan dengan baik. Jika tak segera dibenahi, perusahaan milik pemerintahan ini bisa terkena likuidasi dan dibubarkan.Menurut hasil investigasi ICW, PT Pindad pada 2001, 2003 hingga 2004 telah mengeluarkan dana sebesar Rp.60, 79 miliar untuk marketing cost, managemen cost, dan market retention cost. Biaya ini dianggap tidak perlu mengingat perusahaan ini tidak punya saingan. Pasar terbesar PT Pindad adalah memasok kebutuhan senjata militer Indonesia.Selain itu PT Pindad juga mengeluarkan dana Rp.2,69 miliar untuk asuransi dan pembayaran akhir jabatan direksi dan komisaris periode Desember 2002 hingga Februari 2003.Rencananya dalam minggu ini ICW juga akan segera melimpahkan hasil investigasi PT Pindad ini kepada Meneg BUMN.
(gtp/)