Kawasan Camp Bell 2 berdiri di lahan seluas 2 hektare yang memiliki fasilitas seperti outbound dan beragam Wahana edukasi lainnya seperti wahana pengolahan air KiPolik (Kincir Pompa Hidrolik), wahana Edukasi Ternak Sapi Perah dan Biogas, serta wahana Edukasi Pengolahan Sampah Organik dan Petik Jami (Pengubah Plastik Menjadi Minyak).
Camp Bell 2 Edupark dibangun sejak 2016 oleh Pertamina Terminal BBM Boyolali. Kawasan ini semula berupa lahan kritis. Namun kini menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Camp Bell 2 Edupark diresmikan hari ini oleh Bupati Boyolali dan General Manager Marketing Operation Region IV Jateng DIY Yanuar Budi Hartanto.
"Kawasan ini tidak hanya sebagai tempat piknik, tapi lebih dari itu. Kawasan ini menyuguhkan segudang informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat" ujar Yanuar dalam keterangan tertulis, Minggu (28/102018).
Sementara menurut Bupati Boyolali, Seno Samudro mengungkapkan apresiasi Pemda terhadap langkah pertamina Terminal BBM Boyolali dalam merangkul warga untuk mengembangkan potensi desa dan menciptakan kemandirian warga desa.
"kami harapkan desa wisata ini dapat menjadi contoh bagi desa desa lainnya untuk berdaya dan bangkit," jelas Seno.
![]() |
Selain pompa hodrolik, pengunjung juga dapat edukasi peternakan sapi yang mampu mengolah produk olahan susu dan mengubah limbah kotoran sapi menjadi energi terbarukan yaitu biogas. Biogas ini kemudian menjadi sumber energi untuk penerangan kawasan edupark dan untuk memasak beragam produk susu dari peternakan.
Hingga saat ini produk olahan susu di Kawasan ini telah dipasarkan di berbagai instansi di Kab. Boyolali dan menghasilkan omset hingga 3,2 juta per bulan.
Untuk menghijaukan Kawasan Edupark, Pertamina bersama warga juga menanam buah naga. Buah naga diolah menjadi Produk karaks tanpa boraks yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di lokasi.
Wahana Edukasi lainnya yang dapat dikunjungi adalah lokasi Pengolahan Sampah Terpadu Organik dan Anorganik untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi Bahan Bakar Alternatif (BBA). Khusus sampah plastik atau anorganik, sampah-sampah ini diolah menggunakan mesin Petik Jami (Pengubah Plastik Jadi BBA), sesuai dengan misi kawasan ini yaitu "zero waste". BBA yang dihasilkan mesin Petik Jami akan menjadi sumber energi untuk mesin pencacah sampah organik.
Sebagai informasi, Petik Jami hingga saat ini telah berhasil mengubah 3,6 ton sampah plastik menjadi 1.800 liter BBA/tahun. 24 ton sampah organik pun juga telah terolah dan termanfaatkan hingga menghasilkan Potensi sebesar Rp 48 juta/tahun. (idr/idr)