Jembatan Suramadu Gratis, PPP: Yang Nyinyir yang Sontoloyo

Jembatan Suramadu Gratis, PPP: Yang Nyinyir yang Sontoloyo

Tsarina Maharani - detikNews
Minggu, 28 Okt 2018 16:30 WIB
Jokowi saat meresmikan Suramadu gratis (Foto: Agus Suparto/Biro Pers Istana Kepresidenan)
Jakarta - PPP menyebut kebijakan Presiden Joko Widodo yang menggratiskan Jembatan Suramadu diapresiasi oleh warga Madura. PPP heran dengan yang nyinyir.

"Yang nyinyir itulah sebenarnya sedang menerapkan politik sontoloyo. Kami yang dari Madura menyampaikan terima kasih atas penggratisan Suramadu," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Minggu (28/10/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awiek menepis jika penggratisan jembatan Suramadu dilakukan Jokowi demi meraup suara di Pilpres 2019. Dia menjelaskan pembebasan tarif tersebut sangat menguntungkan masyarakat setempat.

"Selama ini orang mau berinvestasi di Madura masih menghitung biaya transportasi yang tinggi. Dengan gratis maka harga barang kebutuhan masyarakat yang didatangkan dari Jawa bisa lebih murah karena tidak lagi dibebani biaya tranposrtasi Suramadu dalam pengiriman logistik," sebut dia.

"Jadi sebelum berkomentar tanya dulu ke kadernya di Madura apakah kebijakan Suramadu gratis tersebut bagus atau tidak?" imbuh Awiek.



Sebelumnya, PAN menyambut baik pengapusan tarif jembatan Suramadu oleh Jokowi. Kendati menyambut baik, PAN juga mempertanyakan kebijakan itu. Namun, dia mengaku memaklumi jika Jokowi membantah pembebasan biaya tersebut terkait Pilpres 2019.

"Soal timingnya dan bantahan Pak Jokowi? Yah saya maklum saja lah. Tidak perlu didebatkan. Soalnya Pak Jokowi kan politisi juga. Butuh suara juga. Dan petahana memang selalu diuntungkan. Bisa membuat kebijakan populis atas beban APBN atau BUMN. Jadi saya maklum saja," tutur Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, hari ini.

"Meski dalam hati bertanya, ini tergolong kebijakan sontoloyo atau tidak ya? He..he," imbuh Dradjad. (tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads