"Kalau misanya follow aku dari dulu, aku pernah juga kok tak setuju dengan beberapa kebijakan Jokowi, misalnya kebijakan dia tentang lingkungan, tentang kelapa sawit," kata Gustika dalam sesi wawancara khusus dengan detikcom yang tayang Minggu (28/10/2018). Detik menemui perempuan kelahiran 19 Januari 1994 itu sebelum dia bersama ibunya, Halida Hatta, menyaksikan acara Jakarta Fashion Week di kawasan Senayan, Jumat (26/10) malam.
Di laman Facebooknya beberapa waktu lalu, Gustika pernah memposting laporan organisasi lingkungan hidup Greenpeace yang menyoroti industri perkebunan sawit di Indonesia. Menurut Greenpeace, industri tersebut punya andil terhadap terjadinya kerusakan lingkungan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketertarikan Gustika Hatta terhadap isu lingkungan membuatnya tak terlalu menoleh partai-partai politik di tanah air. Alasannya, karena hampir semua partai di Indonesia tak punya program yang serius terkait isu lingkungan. Tapi dia menampik bila dirinya disebut alegri terhadap politik dan partai politik.
Sebab dirinya lahir, tumbuh dan besar di keluarga politik dan diplomat. Ibunya pernah menjadi pengurus Partai Gerindra hingga 2012, dan Meutia Hatta (kakak Halida) pernah menjadi pengurus PKPI.
Secara akademis, Gustika juga secara khusus mempelajari ilmu politik dan mendapatkan sertifikat dari sebuah college di Lyon, Prancis. Putri tunggal Halida dan Gary Rachman Jusuf itu juga merupakan sarjana ilmu perang dari King's College, Inggris.
"Aku (akan) lebih tertarik kalau ada partai lingkungan, karena di Indoensia isu-isu lingkungan kurang diperhatikan. Harusnya (isu lingkungan) dibawa ke DPR dan (dibuat) undang-undang yang benar untuk menjaga lingkungan," kata dia. (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini