"Jadi kita nggak usah membohongi diri sendiri. Kita tertinggal tapi sudah semakin terkejar. Tapi isu ekonomi mendapatkan apresiasi dari masyarakat," kata Sandiaga di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2018).
Sandiaga menyebut isu-isu mengenai kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet tidak terkonfirmasi mengurangi elektabilitas. Dia yakin masyarakat tidak terpengaruh dengan ikasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Unggul 20%, Jokowi Belum Aman |
Sandiaga mengaku terus bekerja keras untuk memenangkan Pilpres. Dia yakin waktu yang tersisa dapat menaikkan elektabilitasnya.
"Data kita yang kita yakini, intinya kita butuh kerja keras. Kita punya waktu 175 hari," jelasnya.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas dan Populi Center mengunggulkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang Pilpres 2019. Elektabilitas kedua pasangan itu terpaut sekitar 20%.
Survei Litbang Kompas memaparkan hasil elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 52,6% dan Prabowo-Sandiaga 32,7%. Adapun Populi Center merilis hasil elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 56,3% dan Prabowo-Sandiaga memperoleh 30,9%.
Tonton juga video 'PKS Cuma Dapat 3,3% di Survei, HNW: Itu Sudah Tinggi':
(fdu/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini