"Yang sampai saat ini sudah ditransfer di rekening BNPB, yang khusus menampung uang cash tadi, sampai siang ini Rp 25 miliar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bayangan kita akan mendapat bantuan dari luar negeri yang begitu besar, yang bisa kita gunakan untuk tahap rekonstruksi dan sebagainya, ternyata uang cash tadi tercatat Rp 25 miliar," ungkapnya.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, disebutkan bantuan-bantuan tersebut sifatnya masih berupa pledge atau janji. Negara-negara yang sudah menjanjikan akan memberikan bantuan ke Indonesia meliputi Korea Selatan sebesar 1 juta USD, RRC 200 ribu USD, Uni Eropa 1,5 juta euro, Venezuela 10 juta USD, Jerman 1,5 juta euro, Vietnam 100 ribu USD, Australia 500 ribu dollar australia, Laos 100 ribu USD, dan Kamboja 200 ribu USD.
"Ini saya sampaikan agar paham bahwa rekening yang ada Rp 25 miliar, yang tentu akan kita gunakan, apakah digunakan selama transisi darurat, apakah untuk rehabilitasi rekonstruksi tadi. Tentu dalam hal ini Kemenlu akan menyampaikan informasi-informasi kepada masyarakat internasional," ujar Sutopo.
Selain menerima bantuan tunai senilai Rp 25 miliar, Sutopo menjelaskan bahwa Indonesia juga telah menerima bantuan-bantuan lain dari berbagai negara. Bantuan-bantuan tersebut antara lain dalam bentuk bentuk tenda, terpal, penjernih air, genset, obat-obatan, selimut, alat berat, dan makanan.
Saksikan juga video 'Masa Tanggap Darurat di Sulteng Masuk Tahap Pemulihan':
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini