Ini Sosok Gustika yang Protes Sandiaga Disamakan Bung Hatta

Ini Sosok Gustika yang Protes Sandiaga Disamakan Bung Hatta

Indah Mutiara Kami - detikNews
Jumat, 26 Okt 2018 15:06 WIB
Foto: Gustika Jusuf Hatta (Twitter Gustika)
Jakarta - Nama Gustika Jusuf Hatta ramai diperbincangkan setelah cucu Mohammad Hatta ini protes keras kakeknya disamakan dengan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno. Siapa sebenarnya Gustika Jusuf Hatta?

Gustika adalah anak Halida Hatta dan Gary Rachman Makmun Jusuf. Halida sendiri merupakan putri bungsu Mohammad Hatta dan Rachmi Rahim.

Jauh sebelum namanya menjadi buah bibir karena protes Sandiaga disamakan dengan Bung Hatta, Gustika mencatatkan banyak prestasi sebagai anak muda. Berdasarkan laman LinkedIn, Gustika telah menyelesaikan kuliah di King's College London jurusan War Studies. Selama kuliah, dia tertarik soal perlindungan warisan budaya di tengah konflik bersenjata, peran perempuan di aksi militer dan isu-isu strategis di Asia Tenggara serta Asia Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sejak 2016, Gustika menjadi anggota Badan Pengawas Youth of Indonesia (YOI). Di Instagram YOI, Gustika pernah bicara soal anak muda Indonesia.

"Di era globalisasi seperti sekarang, aku merasa bahwa konsep 'harus pulang' adalah hal yang kuno. Selama nafas dan detak jantung kita untuk Indonesia, kontribusi bisa dilakukan dari manapun kita berada. Dengan menyalurkan niat, usaha dan kreativitas, kita dapat mengisi di mana pembangunan itu dibutuhkan. Dimulai dari sekarang, dari pemuda," kata Gustika di akun Instagram Youth of Indonesia.

View this post on Instagram

A post shared by Youth Of Indonesia (YOI) (@youthofid) on Nov 3, 2017 at 8:17am PDT



Gustika juga menjadi mentor di Indonesian UN Intern Association. Di akun Instagram indonesianunintern, tertulis bahwa Gustika punya banyak pengalaman terkait PBB. Mulai dari magang hingga mewakili Indonesia sebagai delegasi anak muda untuk CSW, UNESCO, dan UNFCCC.

View this post on Instagram

Meet your IUNIA Mentor: Gustika Jusuf-Hatta. Finishing her BA in War Studies at @lifeatkings , Gustika's experience with the UN varies from internships to representing Indonesia as national youth delegate for CSW, UNESCO, and UNFCCC. Tika interned at the Permanent Mission of Republic Indonesia to the UN as a political affairs intern. She is passionate about Gender equity, Global Security, Human Rights, and Environment. β€”β€” "End of the year internship at the Permanent Mission of Republic Indonesia to the UN might sound as less hectic compared other season but truth is I still see our diplomats coming back from the UNHQ at 4-5 a.m., and it gave me a new form of appreciation to the actual work of diplomats. It gave me a glimpse of the scope of work in which our government does to uphold our constitution and make the world a better place. The experience itself was an interesting challenge, as it demanded me to be flexible, versatile and fast-paced. The best thing about interning at the UN is witnessing historic moments, like the landslide rejection by the General Assembly of Jerusalem as capital of Israel. I cherish my experience and would do this all over again!" - @gustika___

A post shared by ID UN Intern Association (@indonesianunintern) on Jul 13, 2018 at 11:45pm PDT



Di akun media sosial, Gustika menyebut dirinya sebagai pecinta kucing. Perempuan kelahiran 19 Januari 1994 ini juga menyukai buku, seni dan musik.



Sosok Gustika Jusuf Hatta jadi perbincangan saat dia meluapkan isi hatinya lewat Twitter. Dia protes ketika Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menyamakan Sandiaga dengan Bung Hatta.

"Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah," tulis Gustika di Twitter.

Gustika mengaku tidak terima Bung Hatta disamakan dengan Sandiaga. Dia juga keberatan saat kakeknya dibawa-bawa dalam kepentingan politik.

"Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it's getting old @Dahnilanzar" tulis Gustika sambil me-retweet video dari akun Twitter Faldo Maldini.



Dahnil Anzar Simanjuntak sendiri merespons santai protes keras dari Gustika itu. Bahkan, dia mengaku gembira. Dia mengubah pernyataanya yang sebelumnya menyamakan Bung Hatta dengan Sandi, menjadi Sandi ingin meneladani Bung Hatta.

"Yang jelas, Bang Sandi sejak awal ingin meneladani kepemimpinan Bung Hatta. Setiap kepemimpinan hari ini kan pasti berusaha mencari keteladanan dari kepemimpinan sebelumnya. Nah salah satu kepemimpinan yang bisa kita teladani adalah Bung Karno, Jenderal Soedirman, kemudian Bung Hatta," jelas Dahnil.




Tonton juga 'Mengenal Keteladanan Bung Hatta':

[Gambas:Video 20detik]

(imk/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads