PSI Ungkit 'Dosa Lama' DPR, PPP: Jangan Fitnah untuk Popularitas

PSI Ungkit 'Dosa Lama' DPR, PPP: Jangan Fitnah untuk Popularitas

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Jumat, 26 Okt 2018 08:57 WIB
Arwani Thomafi PPP (Foto: dok. Pribadi)
Jakarta - Anggota Komisi I DRP RI dari Fraksi PPP Arwani Thomafi meminta PSI menyebut nama anggota DPR RI yang dikatakan menjadikan kunjungan kerja sebagai ajang wisata. Menurut Arwani hal itu perlu agar PSI tak menyebar hoax dengan mengungkit 'dosa lama' itu.

"Sebaiknya temen-teman PSI menyebut saja secara jelas siapa oknum yang dimaksud, biar tidak dianggap menyebar hoax atau juga biar tidak diartikan sedang ingin mencari popularitas di atas pernyataan yang belum jelas kebenarannya," kata Arwani kepada detikcom, Kamis (25/20/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arwani menilai saat ini PSI masih lemah dalam tingkat elektabilisa. Dia mengingatkan agar PSI tak mencari cara yang tak etis untuk meningkatkan popularitas.

"Saya minta teman-teman PSI tidak menggunakan isu atau fitnah untuk menaikkan elektabilitas. Ini kan karena selama ini gaya politik mereka tidak ngangkat di beberapa survey. Janganlah hanya karena jeblok di survey lalu bikin fitnah," ujar Wakil Ketua Umum PPP itu.



PSI sebelumnya menguliti sisi buruk kunjungan kerja DPR ke luar negeri. PSI mengkritisi kunker anggota DPR yang justru kerap jadi ajang wisata.

Juru Bicara PSI Dedek Prayudi menyebut ada anggota DPR yang setiap malam ke kelab malam menyaksikan tarian striptis.



"Kalau tahu mereka diberikan lagi macam-macam entertaiment dan yang menyakitkan bagi saya mereka itu hampir tiap hari kerjanya ke tempat hiburan tidak senonoh, mereka ke striptis tiap malam," kata Dedek di kantor DPP PSI Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).


Simak Juga 'Berkaca pada Prestasi, PSI Yakin Jokowi Presiden Lagi':

[Gambas:Video 20detik]


(abw/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads