"Beberapa isu yang akan jadi perhatian dalam pertemuan tersebut antara lain mengenai lingkungan hidup. Di sini tentunya akan dibahas isu-isu mengenai perubahan iklim dan kehutanan. Juga bahas mengenai kerja sama energi terbarukan, tentu juga kelautan dan perikanan, pendidikan, dan kerja sama triangular," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir di Ruang Palapa Kemlu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Selain itu, akan dibahas peluang terbukanya akses pasar yang lebih luas untuk produk unggulan ekspor Indonesia ke Norwegia. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan suatu program kerja sama (joint statement) yang bertujuan membangun kapasitas Indonesia dalam memberikan bantuan kepada negara-negara selatan. Program ini sendiri sudah dilaksanakan pada akhir 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pertemuan JCBC, Menlu Retno juga akan melakukan pertemuan back-to-back dengan Norwegia dalam dialog HAM ke-13. Dialog HAM ini merupakan suatu program yang dilaksanakan antara Indonesia dan Norwegia secara reguler sejak 2002.
"Tujuannya adalah melakukan tukar pandangan mengenai kebijakan, implementasi kebijakan, terkait dengan topik-topik yang kita sepakati bersama. Untuk tahun ini, beberapa isu topik yang akan menjadi perhatian dalam dialog HAM itu terkait dengan hak anak," ujar Tata.
Isu-isu yang akan menjadi perhatian mengenai children of victim of terrorism dan isu yang terkait dengan rise of children in the era of digital technology. Selain itu, akan dibahas demokrasi dan isu toleransi. (jbr/jbr)











































