"Memang sampah ini umumnya dibicarakan di kota-kota besar, tapi kalau kita lihat perdebatan minggu lalu antara Bekasi dengan DKI saya kira itu satu bagian yang dibicarakan, lebih ramai malah, tingkat tinggi, bagaimana soal sampah itu diatasi. Itu tentu ada pengaruhnya kepada isu politik juga," kata JK saat dialog dengan peserta PPRA LVIII dan Alumni PPRA LVIII tahun 2018 Lemhanas RI, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
JK awalnya ditanya seorang peserta asal Yogyakarta, Arundati Shinta. Shinta menanyakan mengapa isu lingkungan hidup khususnya terkait sampah jarang menjadi pembahasan politisi khususnya partai politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal sampah di Jakarta ini menjadi topik pembicaraan, jadi saya sangat heran padahal itu masalah yang sangat besar," tanya Shinta ke JK.
JK menjelaskan, isu sampah di Jakarta memang menjadi perhatian. Namun karena Pilkada DKI sudah selesai, maka menurut JK isu sampah antara DKI dan Kota Bekasi akan dibahas di Pemilu 2019, di kalangan para caleg asal DKI.
"Karena Pilkada sudah selesai sehingga tentu tidak dibicarakan di Pilkada DKI, tapi akan dibicarakan mungkin di daerah pemilihan nanti, di DKI, apa konsep-konsep daripada anggota DPR DKI ini kepada (masyarakat), bisa saja terjadi hal tersebut," jelas JK.
Bahkan isu sampah tersebut dikatakan JK bisa saja menjadi pembahasan dan pertanyaan saat debat kandidat pemilu yang ditayangkan di televisi.
"Jadi nanti ibu bisa memasukan saran di debat-debat TV tentang bagaimana sampah di Yogyakarta dan sebagainya, tapi setahu saya di Yogya lebih bersih dibanding kota-kota lain sehingga tidak mempunyai masalah sampah yang menjadi perdebatan hangat," kata JK ke Shinta.
Saksikan juga video 'Anies-Pepen Menyudahi Polemik Sampah Jakarta-Bekasi':
(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini