"Gerakan masyarakat ini berangkat dari keprihatinan dan kepedulian masyarakat yang terinspirasi dari kepedulian Prabowo Subianto yang telah memperjuangkan perbaikan gizi buruk bagi anak-anak selama 15 tahun lebih," kata Rahayu dalam keterangannya, Kamis (25/10/2018).
Sebagai kader Gerindra, Rahayu juga ikut menggiatkan Gerakan Emas dengan memperkenalkannya kepada sesama perempuan. Dia juga dibantu istri cawapres Sandiaga Uno, Nur Asia, yang tertarik pada gerakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data World Bank, pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir hampir 9 juta atau 37 persen anak balita Indonesia terhambat. Jumlah tersebut, menurut Rahayu, menempatkan Indonesia di peringkat kelima dengan jumlah anak-anak penderita stunting (gizi buruk) terbanyak di dunia.
"Dampak gizi buruk ini sangat luas, bukan hanya masa depan anak, tapi masa depan bangsa. Karena itu, perlu perubahan yang radikal dalam upaya pencegahan gizi buruk ini," ujar aktivis perempuan ini.
Karena itu, Rahayu berharap Gerakan Emas bisa menyadarkan masyarakat, terutama ibu hamil, akan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi baik, seperti susu, tempe, ikan, dan kacang hijau.
"Pengentasan gizi buruk ini bisa terjadi dan berhasil secara signifikan jika kemiskinan dan kelemahan ekonomi yang selama ini hinggap di masyarakat bisa diatasi segera dengan kebijakan pemerintah yang prorakyat," tegasnya.
Simak Juga 'Ternyata Ini Alasan Prabowo Tak Terlalu 'Rajin' Kampanye':
(gbr/zak)