Lukman meminta jangan sampai ada pihak yang malah menimbulkan persoalan baru dalam menyikapi kasus pembakaran bendera tersebut. Sebaiknya, serahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.
"Mari kita sama-sama mempercayakan penuh ini kepada aparat kepolisian untuk mudah-mudahan dalam waktu yang secepatnya bisa diketahui akar masalahnya, duduk perkaranya, lalu kemudian bagi mereka-mereka yang melakukan pelanggaran hukum ya diberi sanksi," kata Lukman di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas nama apa pun memang sebaiknya harus dihindari secara demonstratif ataupun di ruang terbuka meskipun niatnya dalam rangka menjaga kesucian kalimat tauhid, lalu melakukan tindakan seperti itu. Itu juga karena sangat terbuka disalahpahami sehingga lalu kemudian menimbulkan reaksi-reaksi yang juga melebar ke mana-mana. Jadi kita mendapatkan pelajaran yang sangat baik dan saya sangat mengapresiasi mereka-mereka yang telah melakukan pembakaran itu telah menyampaikan permohonan maaf, kepada jajaran pimpinan pusat GP Ansor, sehingga lalu kemudian semoga persoalan ini cepat selesai," jelasnya.
Dia mengatakan kasus yang terjadi itu harus jadi pelajaran berharga. Lukman berharap semua pihak bisa mengambil hikmah dan meredam persoalan tersebut.
"Karena itu, mari masing-masing dari kita menahan diri, tidak kemudian main hakim sendiri lalu, apalagi melakukan upaya memobilisasi massa untuk menunjukkan apakah penolakan, apakah dukungan. Itu menurut saya sama-sama tidak positif untuk upaya bagaimana kita bisa meredamkan persoalan ini sehingga tidak menyebabkan persoalan baru yang lebih kompleks, lebih pelik," katanya.
"Jadi setiap kita mari kita betul-betul ya mewujudkan kedamaian. Jadi biarkan persoalan ini kita serahkan kepada proses hukum. Jadi kita menahan diri untuk menghakimi secara langsung, main hakim sendiri, karena itu nanti akan menimbulkan reaksi balik dari pihak-pihak yang lain," tambahnya. (jor/fdn)











































