Polisi Tepis NU soal Aparat Kecolongan Bendera HTI di Hari Santri

Polisi Tepis NU soal Aparat Kecolongan Bendera HTI di Hari Santri

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 24 Okt 2018 19:07 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Polisi membantah disebut kecolongan dalam peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan sebagai bendera HTI. Polisi mengaku telah mempersiapkan pengamanan hingga kemungkinan terburuk yang berpotensi terjadi di peringatan Hari Santri Nasional 2018 ini.

"Kalau kecolongan, nggaklah. Kalau kecolongan, akan terjadi tindakan yang lebih dari itu. Kejadian kan di kecamatan ya, ya jadi yang mengamankan cukup dari polsek dan polres. Kemudian kan untuk SOP (standard operating procedure)-nya, Polri sudah membuat rencana pengamanan," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Hal itu disampaikan Dedi kepada detikcom di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dedi menyampaikan pihaknya telah cepat tanggap menyikapi peristiwa pembakaran tersebut. Sebagai bukti, lanjut Dedi, aparat langsung mengamankan tiga terduga pelaku.

"Artinya, setelah kejadian itu kan langsung cepat diantisipasi, agar tidak meluas. Sudah bisa diredam dan yang dicurigai melakukan pembakaran langsung diamankan oleh pihak kepolisian," ujar Dedi.



Disinggung bagaimana kinerja polisi intelijen sampai terjadi peristiwa itu, Dedi menyampaikan polisi intelijen telah memprediksi potensi provokasi sebelum peristiwa terjadi.

"Intel pun sudah memprediksi akan ada kejadian seperti itu. Salah satu yang diprediksi intel di Hari Santri akan ada provokasi seperti itu," tambah Iqbal.

"Mungkin di polda lain kan (berkibarnya bendera berkalimat tauhid) bisa kita redam dengan baik, artinya tidak sampai terjadi pembakaran. Jadi panitia, begitu menemukan (bendera), itu langsung diamankan," imbuh dia. (aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads