"Dari sisi elektabilitas pasangan, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan angka elektabilitas sebesar 56,3 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga berada di angka 30,9 persen," kata peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, di kantornya, Jakarta Barat, Rabu (24/10/2018).
Survei ini dilakukan secara scientific dengan mendasarkan pada penarikan sampel sesuai kaidah probability sampling di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini diselenggarakan pada tanggal 23 September-1 Oktober 2018.
Survei ini dengan cara wawancara tatap muka dengan 1.470 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error +/- 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Di sisi lain, jumlah pemilih yang masih mungkin berubah pilihannya juga menurun dari 13,4 persen menjadi 12,1 persen," ujar Dimas.
Survei itu juga menampilkan sebaran pemilih kedua pasangan calon. Jokowi-Ma'ruf unggul di bagian timur Indonesia sedangkan Sumatera dikuasai Prabowo-Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kategori usia pemilih, Jokowi-Ma'ruf unggul di kalangan pemilih usia milenial atau di bawah 34 tahun. Pasangan nomor urut 01 ini mendapatkan persentase suara 56,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 30,5 persen.
"Pemilih usia milenial (di bawah 34 tahun) lebih banyak yang memilih pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, dengan persentase sebesar 56,1 persen," kata Dimas.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf juga unggul di kalangan pemilih berusia di atas 35 tahun. Jokowi-Ma'ruf mendapatkan persentase 57,1 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 30,8 persen. (abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini