"Kapolsek dan anggotanya, khususnya anggota yang terlibat langsung dengan penangkapan pengedar sabu itu kini masih diperiksa," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar, Rabu (24/10/2018).
AY ditangkap personel Polsek Bendahara pada Selasa 23 Oktober dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Namun berselang beberapa jam kemudian dia tewas. Pihak keluarga tidak terima dengan kematian AY yang dinilai tidak wajar. Soalnya, di sekujur tubuhnya terdapat luka memar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tewasnya AY, polisi masih menyelidikinya. Kapolsek Bendahara Ipda Iwan juga sudah dicopot dari jabatannya dan ditarik ke Polda Aceh untuk menjalani pemeriksaan.
"Masih (kita) selidiki penyebab tewasnya bandar sabu yang ditangkap itu," jelas Misbah.
Seperti diketahui, massa mengamuk di Polsek Bendahara saat meminta pertanggungjawaban terkait tewasnya AY. Massa dan keluarga korban tidak terima karena di jasad korban terdapat luka memar.
Emosi massa saat itu tidak terbendung sehingga merusak dan membakar Mapolsek. Akibatnya, gedung Polsek rusak parah, motor dirusak dan mobil patroli dibakar. Insiden itu terjadi pada Selasa (23/10) siang.
Namun kondisi di Polsek saat ini sudah kembali kondusif. Massa sudah membubarkan diri sore kemarin setelah bernegosiasi dengan Wakapolres Aceh Tamiang Kompol Munzir. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini