"Kalau bisa, Habib Rizieq, sebelum saya terpilih, bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," kata Prabowo saat menghadiri Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1 yang digelar FPI di Bogor, Jawa Barat, seperti dalam keterangannya, Selasa (23/10/2018).
Prabowo memang tak memaparkan cara dia menjemput Habib Rizieq. Sebelumnya, Habib Rizieq memang pernah menyatakan terancam denda dan blacklist.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizieq menyampaikan hal tersebut melalui rekaman suara yang diputar dalam kegiatan doa kebangsaan dan doa keselamatan di Monas, Jakarta Pusat. Rekaman itu diputar dengan durasi sekitar 17 menit.
Baca juga: Janji Prabowo Menjemput Habib Rizieq |
Dalam rekaman, Rizeq mengatakan menghormati pencekalan oleh Duta Besar Arab Saudi Usamah Muhammad Al-Syu'aiby. Tapi Rizieq meminta agar pencegahan itu dicabut karena dinilai akan merugikan secara finansial karena denda yang besar.
"Saat ini saya di Arab Saudi sedang mengingatkan semua pihak yang terkait di pemerintahan Arab Saudi bahwa pencekalan saya yang berlarut akan menyebabkan visa saya dan keluarga habis masa berlakunya sehingga overstay," tutur Rizieq.
Yang jelas, pernyataan Prabowo ini serius. Gerindra sedang menyiapkan tim teknis untuk mempersiapkan skenario pemulangan Habib Rizieq tersebut.
"Soal pemulangan Habib Rizieq ini kami akan segera membentuk tim teknis yang akan mempelajari persoalan dan sekaligus mencari solusi," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan pemulangan Habib Rizieq akan menjadi salah satu prioritas utama. Dia mengatakan Gerindra akan berjuang agar Habib Rizieq mendapat perlakuan yang adil dan setara di muka hukum.
"Kami sudah kaji, menurut kami, Habib Rizieq tidak bersalah terkait laporan-laporan tersebut. Yang paling penting, kami ingin Habib Rizieq mendapat jaminan akan perlakuan yang adil dan setara di muka hukum," jelasnya.
Terkait dengan tertahannya Habib Rizieq di Saudi, Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel kemudian menyarankan Habib Rizieq meminta amnesti. Agus mengatakan amnesti keimigrasian itu merupakan program massal, yakni amnesti yang diberikan kepada banyak orang oleh Kerajaan Arab Saudi. Namun waktu pengadaan program ini tidak ditentukan.
"Sebenarnya bisa tanpa denda dan blacklist, yaitu ketika ada program amnesti keimigrasian," ujar Agus kepada detikcom, Senin (1/10).
Sementara itu, terkait dengan pencekalan yang disebut Rizieq, Agus mengaku belum menerima notifikasinya. Dia juga mengatakan, jika ada WNA yang overstay di Arab Saudi, mereka akan dikenai denda, pencekalan, hingga masuk daftar hitam alias blacklist.
"Belum ada notifikasi terkait pencekalan. Kalau overstay Saudi tidak pernah infokan via nota," kata dia.
Jadi, bagaimana Prabowo akan menjemput Habib Rizieq?
Simak Juga 'Pesan Habib Rizieq ke Prabowo-Sandi':
(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini