"PPP menempatkan survei sebagai sarana refleksi ke depan untuk bekerja lebih keras lagi," ungkap Sekjen PPP Arsul Sani saat berbincang dengan detikcom, Selasa malam (23/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengapa? Karena kalau melihat survei-survei dulu dalam rentang waktu yang sama untuk PPP menjelang Pemilu 2014 lalu, justru catatannya jauh lebih kecil dari hasil-hasil survei menjelang Pemilu 2019 ini. Catatan kami menunjukkan bahwa hasil riil PPP dalam Pemilu sejak 1999 adalah 2,5 (dua setengah) kali lebih besar dari hasil survei," tutur Arsul.
Dia lalu mengutip hasil survei Litbang Kompas pada akhir 2013 yang dirilis pada Januari 2014. PPP saat itu diprediksi mendapat 2,4% untuk Pemilu 2014.
"Pemilu 2014 hasil survei terakhir Litbang Kompas 2,4% tapi hasil riilnya PPP 6,157%," kata Arsul. Sementara berdasarkan catatan detikcom, PPP mendapat 6,53% suara nasional di Pemilu 2014.
Berikut hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (23/10):
PDIP: 29,9%
Gerindra: 16%
PKB: 6,3%
Golkar: 6,2%
Demokrat: 4,8%
Parpol dengan elektabilitas di bawah 4% menurut Survei Litbang Kompas:
Nasdem: 3,6%
PKS: 3,3%
PPP: 3,2%
PAN: 2,3%
Perindo: 1,5%
Hanura: 1,0%
Berkarya: 0,4%
PSI: 0,4%
PBB: 0,4%
Garuda: 0,3%
PKPI: 0,1%
Belum Tahu/rahasia: 20,4% (bag/fjp)











































