Gerindra: Politikus Sontoloyo Itu Memimpin Tapi Lupa pada Janji

Gerindra: Politikus Sontoloyo Itu Memimpin Tapi Lupa pada Janji

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 24 Okt 2018 05:58 WIB
Foto: Andre Rosiade. (Dok Pribadi).
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung politik yang sontoloyo agar masyarakat tidak terpengaruh pada politikus yang berniat memecah belah bangsa. Gerindra menganggap masyarakat sudah cerdas untuk bisa membedakan mana politikus yang menggunakan politik sontoloyo tersebut.

"Politisi sontoloyo itu, politisi yang berjanji sama rakyat sudah menjabat dia lupa sama janjinya dengan rakyat. Ya silakan masyarakt menilai. Anda berjanji A-B-C-D, Anda memimpin nggak menepati janjinya, itu sontoloyo. Itu adalah pemimpin yang tidak prorakyat," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada detikcom, Selasa (23/10/2018).

Andre mengatakan politikus sontoloyo mengambil kebijakan tanpa ada perencanaan dan payung hukum. Dia mencontohkan adalah dana kelurahan yang disebut dibuat tanpa perencanaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sontoloyo kalau di KBBI artinya konyol. Konyol itu apa? Politikus yang ambil kebijakan tanpa ada perencanaan. Kebijakan itu harus pakai perencanaan, harus pakai payung hukum. Contoh dana kelurahan itu kayak dana desa, harus ada aturan hukumnyalah, lalu harus ada perencanaan," jelas Andre.

Baca Juga: Jokowi: Hati-hati Banyak Politik Sontoloyo!

Andre enggan menuding siapa politikus yang dinilai sontoloyo. Dia menegaskan masyarakat sudah cerdas unutk bisa menilai siapa politikus yang sontoloyo.

"Kita sepakat sama Pak Jokowi kita harus all out, politisi sontoloyo. Siapapun itu sontoloyo masyarakat bisa menilai siapa yang sontoloyo," jelas Andre.

Baca Juga: Ma'ruf Minta Tim Kampanye Kalteng Raih Suara 70% di Pilpres

Sebelumnya, Jokowi sempat memberikan sambutan saat membagikan sertifikat tanah di Jakarta Selatan. Jokowi sempat menyinggung terkait politikus yang memecah belah bangsa.

"Hati-hati, banyak politik yang baik-baik, tapi juga banyak sekali politik yang sontoloyo. Ini saya ngomong apa adanya saja sehingga mari kita saring, kita filter, mana yang betul dan mana yang tidak betul. Karena masyarakat saat ini semakin matang dalam berpolitik," kata Jokowi di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).

"Jangan sampai kita dipengaruhi oleh kepentingan politik sesaat yang mengorbankan persatuan, persaudaraan dan kerukunan kita," imbuh Jokowi.


Simak Juga 'Gerindra: Nomor 2 Semangat Victory!':

[Gambas:Video 20detik]


(fdu/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads