"Sesuai janji saya, melaporkan setiap satu bulan dana kampanye secara terbuka, transparan, dan kita bermaksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan jika ada dari rekan-rekan media, untuk disampaikan kepada publik. (Keterbukaan) sesuai prinsip good government, tata kelola yang baik dan bertanggung jawab," kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2019).
Dari data BPN, dana kampanye paling banyak berasal dari Sandi, yaitu Rp 26,5 miliar. Sedangkan dari Prabowo Rp 3,76 miliar, Partai Gerindra Rp 1,38 miliar, perseorangan Rp 10 miliar, dan kelompok Rp 2,57 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dana kampanye dikeluarkan paling banyak untuk kegiatan lain Rp 14,7 miliar, pertemuan tatap muka Rp 1,83 miliar, pertemuan terbatas Rp 14,2 juta, pengeluaran modal Rp 50 juta, pembelian peralatan Rp 37,8 juta, dan operasional lain-lain Rp 283 juta.
"Perseorangan itu ada sejumlah dana yang belum terbukukan karena di hampir setiap kunjungan saya dan Pak Prabowo menerima sumbangan dari masyarakat, ada yang Rp 3 juta, Rp 7 juta, Rp 2 juta. Ini belum ter-capture semuanya," ujarnya.
Sandiaga menjelaskan pihaknya ingin sumber semua dana yang diterima jelas.
"Walau jumlahnya kecil, kita bisa atribute atau trace atau telusuri dananya dari mana, acara yang di mana, siapa saja yang hadir dengan simpul relawan maupun tokoh masyarakat yang hadir di sana yang memberi sumbangan," terang Sandiaga. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini