Pantauan detikcom, aksi di depan Istana, Gambir, sudah berlangsung sejak pukul 15.30 WIB, Selasa (23/10/2018). Salah satu tuntutan massa adalah menolak kenaikan harga BBM.
Massa tampak membawa bendera hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid dalam aksinya. Kebanyakan bendera itu berwarna hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan harga BBM dan dolar ini menjadi berbahaya. Kenapa berbahaya? Karena berkaitan dengan hajat orang banyak. Ketika harga BBM naik, maka akan dipastikan semua harga barang naik. Maka dari itu, kami dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan menyerukan solusi bahan bakar minyak, sumber daya alam harus dikelola oleh syariat Islam," ucap Humas PP Gema Pembebasan Hanif Ahmad Ansharullah.
![]() |
Selain itu, massa mengungkit janji Jokowi-JK yang akan meningkatkan perekonomian. Namun, menurutnya, yang naik justru nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Dulu Jokowi-JK menjanjikan meningkatkan perekonomian namun yang meningkat adalah dolar, rupiah menurun, utang meninggi," ucap orator bernama Edi Humaidi.
Aksi ini sudah selesai digelar. Massa membubarkan diri pada pukul 16.28 WIB.
Saksikan juga video 'Polri Selidiki Motif Pembakaran Bendera Tauhid di Garut':
(idh/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini