"Dari 3M itu, money betul. Kami akui saja nggak terlalu, Prabowo-Sandi 'duafa'. Prabowo-Sandi mengalami kesulitan untuk menghimpun dana-dana. Seperti kita ketahui, sebagai non-petahana, kami akan sulit meyakinkan para pemodal," kata Sandi di kawasan Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Meski demikian, Sandi mengapresiasi masyarakat karena membantu memberi sumbangan kampanye. Menurutnya, urunan warga itu merupakan bentuk simpati untuk pasangan nomor urut 02.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kontroversi Politik 3M |
Kemudian, Sandi juga memaparkan soal minim media. Eks Wagub DKI Jakarta itu kembali mengakui kurang mendapat dukungan dari media konvensional. Apalagi, kata dia, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf sebagai salah satu pemilik media ada di kubu seberang.
"Media seperti kita ketahui, ketua tim Erick di sana, sudah gitu banyak pemilik media yang sudah menyatakan preferensinya, malah ada media yang sudah tidak pernah meng-cover kami lagi gitu, sudah terbuka sajalah bahwa media memang, kami berharap memang media bisa independen. Tapi media, kami nggak punya, betul itu," jelasnya.
"Nah, media sosial ini yang menjadi harapan kami untuk mengimbangi media mainstream," kata Sandi.
Namun, dari segi momentum, Sandiaga tegas mengatakan ada di pihaknya. Kata dia, keadaan di lapangan mulai terbalik, artinya masyarakat mulai menaruh simpati kepada pasangan nomor urut 02.
"Ketiga, momentum justru terbalik. Justru momentum ada di kami karena yang kami rasakan di masyarakat itu antusiasmenya luar biasa dan ini mulai ada efek bola salju. Karena keadaan di lapangan itu mulai berbalik dan momentum itu ada di kami," terang Sandiaga.
Sandi melanjutkan, dari '3M' yang disoroti oleh LSI, ada satu 'M' yang menurutnya ada di pihak nomor urut 02. 'M' yang dimaksud adalah 'motivasi'. "Satu lagi juga, motivasi ada di kami karena kami motivasinya untuk memperbaiki negeri. Jadi walaupun kami kurang 2M ini, kami ada tambahan satu M. Jadi posisinya seri momentum ada di kami, motivasi juga ada di kami," jelas Sandiaga.
"Money sama media memang bukan, tapi menurut saya ini seimbang, dua-duanya saling mendegasi satu sama lain," lanjut dia.
Sebelumnya, Denny JA memandang Prabowo-Sandi kurang '3M' pada Pilpres 2019. Karena itu, dia memandang Prabowo-Sandi akan sulit menang. "Sulit bagi Prabowo mengejar Jokowi jika kekurangan '3M'," kata Denny JA kepada wartawan, Senin (22/10). (idn/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini