Dalam agenda, Ma'ruf Amin akan menghadiri peringatan Hari Santri di kantor Nahdlatul Ulama (NU), Palangkaraya, Kalteng. Acara tersebut, Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
"Hari ini saya akan melakukan kegiatan di Bumi Kalimantan, khususnya di Palangkaraya. Kunjungan saya ini masih terkait dengan Hari Santri," kata Ma'ruf, di Palangkaraya, Kalteng, Selasa (23/10/2018).
Ketum MUI tersebut sedianya memberikan tausyiah atau ceramah agama memperingati Hari Santri Nasional. Pengurus wilayah NU Kalteng juga menghadiri acara tersebut.
Menurut Ma'ruf, santri mempunyai peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebab itu, santri wajib mengambil peran dalam mengisi pembangunan bangsa. Apalagi di era global dan digital saat ini, ada kecenderungan hoax dan politik adu domba.
"Tentunya para santri bisa menangkal semakin berkembangnya hoax tersebut. Saya berharap, para santri juga meningkatkan kapasitas dan kompetensinya," ujar Kiai Ma'ruf.
Lebih jauh, Ma'ruf menyebutkan saat ini pemerintah sudah mengakui peran santri dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, hanya era Presiden Jokowi menetapkan hari santri nasional.
"Tak ada Jokowi, maka tak ada Hari Santri nasional," kata Ma'ruf.
Selain acara itu, Ma'ruf Amin bakal menghadiri deklarasi pengukuhan Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Provinsi Kalimantan Tengah. Pengasuh Ponpes An-Nawawi, Tanara itu juga akan meresmikan Rumah Kiai Ma'ruf Amin di Kalteng.
Selanjutnya pada malam hari, Ma'ruf bakal bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat Kalteng. Acara tersebut akan diisi ramah tamah dan dialog santai antara cawapres dengan tokoh masyarakat Kalteng.
Simak Juga 'Puncak Hari Santri Nasional, Jokowi Ajak Santri Waspadai Hoax!':
(fai/imk)
