Akhir Konflik Sampah Anies Vs Pepen

Akhir Konflik Sampah Anies Vs Pepen

Muhammad Fida Ul Haq, Isal Mawardi - detikNews
Senin, 22 Okt 2018 22:06 WIB
Gubernur Anies (kanan) dan Wali Kota Bekasi,Rahmat Effendi alias Pepen. (Fida/detikcom)
Jakarta - Konflik mengenai sampah yang melibatkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wali kota Bekasi Rahmat Effendi (Pepen) berujung pada pertemuan keduanya. Tawaran untuk bertemu dikemukakan oleh dua belah pihak saat ketegangan memuncak.

"Ini mau menyelesaikan baik-baik, dikomunikasikan, atau mau ramai di media? Kalau mau baik-baik, pertemuan-pertemuan itu datangi dan bawa datanya. Jangan malah ramai di media. Sudah gitu diramaikan yang bukan menjadi kewajiban kami pula," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Minggu (21/10/2018).

Mereka meributkan soal dana kemitraan alias dana kompensasi. Keributan itu menyeruak setelah truk-truk sampah dari Jakarta yang hendak membuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dihadang di pintu Tol Bekasi Barat. Pemkot Bekasi menyatakan pencegatan truk-truk sampah Jakarta itu dilatarbelakangi kesepakatan yang dilanggar DKI terkait dana kompensasi sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pepen meminta Rp 2 triliun dari DKI sebagai dana kemitraan untuk 2019. Namun pihak Pemprov DKI menyatakan perlu rincian dari Bekasi terlebih dahulu sebelum mengabulkan permintaan duit Rp 2 triliun itu. Belakangan, Pepen menurunkan usulan RP 2 triliun itu menjadi Rp 1 triliun saja. Dana kompensasi itu disebutnya untuk membangun akses truk-truk sampah DKI, penambahan rute akses, pembangunan proyek lingkungan hidup, sarana kesehatan, hingga sekolah terpadu.

Pepen pun mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk bersama untuk mencari solusi. "Harus ada komunikasi antarpemimpin," ujar Pepen di Plaza Bekasi, Bekasi, Senin (22/10/2018) pagi.


Pepen mengaku hingga saat ini dia dan Anies belum berkomunikasi. Padahal, untuk menyelesaikan persoalan sampah di TPST Bantargebang, pucuk pimpinan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi harus bertatap muka. "Pimpinan-pimpinan sama pimpinan ketemu, ngomong, diskusi, rapat," katanya.

Tak butuh waktu lama, Pepen kemudian meluncur ke Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mengenakan peci hitam dan sarung melingkar di pundak, dia melangkah masuk hendak menemui Sekretaris Daerah DKI Saefullah sebagai orang yang mengundangnya.

Seusai pertemuan di dalam, Pepen dan Anies mengadakan jumpa pers bersama. Konflik yang selama ini panas terjadi di antara dua kepala daerah kini diakui Pepen telah berubah. "Jadi, karena saya melihat, mendengar, dan langsung dari ucapan Pak Gubernur rasanya sangat adem," kata Pepen.


Dia menyatakan konflik yang selama ini terjadi cuma disebabkan hambatan dalam penyampaian pesan satu sama lain. Hambatan itu seolah tak ada lagi setelah keduanya bertatap muka membahas problem sampah Ibu Kota yang dibuang ke TPST Bantargebang, Kota Bekasi.

"Hari ini saya merasa bersyukur bahwa beberapa hari ini ada terjadi miskomunikasi antara Bekasi dan DKI dan hari ini ternyata tidak ada yang berubah dari kebijakan DKI berkenaan dengan hubungan kedaerahan kemitraan yang dibangun dan juga tanggung jawab terhadap pengelolaan TPST Bantargebang," ujar Pepen.

Hambatan dalam berkomunikasi dengan Anies ini juga pernah disebut Pepen sebesar langit lapis tujuh. Kini Pepen mengaku Anies sempat menghubunginya via panggilan telepon pada dua hari lalu. Namun Pepen baru tahu hari ini setelah bertemu dengan Anies bahwa nomor yang memanggilnya dua hari lalu itu adalah nomor Anies.

Pepen, yang sebelumnya berniat mengajak Anies datang ke TPST Bantargebang, kini juga mengurungkan niatnya itu. Cukup dirinya sebagai Wali Kota Bekasi yang menyambangi TPST Bantargebang, Anies tidak usah ke sana karena tempat itu bau. Anies mengaku dirinya sudah ke TPST Bantargebang, namun dia tidak membawa awak media massa. Terlepas dari itu, Anies menganggap perkara miskomunikasi dengan Pepen sudah selesai.

"Sudah, sudah selesai (masalahnya)," kata Anies singkat. (/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads