"Nggak juga. Secara prinsip, PKS dari dulu tidak pernah membiasakan diri ke coattail effect ya. Dari dulu tahun 2004 PKS tidak punya calon presiden, capres kan Pak SBY dan JK waktu itu, kami tidak punya cawapres dan capres, tetap mendukung beliau berdua," kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Baca juga: PKS Berharap Coattail Effect Sandiaga |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat, sekali lagi, menegaskan surat edaran terkait Sandi sama sekali tak berkaitan dengan 'efek ekor jas' di Pilpres 2019. Bagi HNW, mesin partai mereka telah teruji dalam memenangi pilpres.
"Tadi saya katakan PKS itu selama ini basisnya peningkatan suara dan peningkatan kursinya tidak terkait dengan capres dan cawapres," tegas HNW.
Surat yang tersebar itu berkop PKS dan bertanggal 17 September 2018 yang diteken Presiden PKS Sohibul Iman. Dalam surat itu tertera keterangan bahwa untuk membangun coattail effect atau 'efek ekor jas' terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, anggota Fraksi PKS diminta memberdayakan sumber daya yang dimiliki serta menginisasi dan mengoptimalkan kampanye cawapres Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin justru menyatakan ada kajian internal mereka terkait coattail effect. Kajian itulah yang mendasari mereka untuk mengoptimalkan kampanye bagi Sandiaga.
"Kajian di internal kami masih dimungkinkan PKS mendapatkan coattail effect dari sosok Sandi," pungkas Suhud. (bag/van)











































