Pertemuan ini, memang merupakan harapan dari kedua pucuk pimpinan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi itu. Baik Pepen maupun Anies memang berkeinginan menyelesaikan konflik sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Keinginan itu mulanya disampaikan Pepen yang mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Anies. Dia pun meminta Anies untuk segera datang langsung berkomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keinginan Pepen itu belum bersambut. Perang argumen di antara Pepen dan Anies malah semakin ramai di media.
Anies yang mulai 'gerah' kemudian berharap kisruh sampah dengan Pemkot Bekasi dapat didiskusikan antar lembaga pemerintahan dengan duduk bersama. Anies lalu melempar pertanyaan ke Pemkot Bekasi terkait polemik tersebut.
"Ini mau menyelesaikan baik-baik, dikomunikasikan, atau mau ramai di media? Kalau mau baik-baik, pertemuan-pertemuan itu datangi dan bawa datanya. Jangan malah ramai di media. Sudah gitu diramaikan yang bukan menjadi kewajiban kami pula," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Minggu (21/10).
Menanggapi pernyataan Anies, itu, Pepen kembali melontarkan keinginannya agar konflik terkait sampah dengan Pemprov DKI bisa segera diselesaikan. Dia pun mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk bersama untuk mencari solusi.
"Harus ada komunikasi antar pemimpin," ujar Pepen di Plaza Bekasi, Bekasi, Senin (22/10/2018).
Pepen mengaku hingga saat ini dia dan Anies belum berkomunikasi. Padahal, untuk menyelesaikan persoalan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, pucuk pimpinan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi harus bertatap muka.
"Pimpinan-pimpinan sama pimpinan ketemu ngomong, diskusi, rapat," katanya.
Simak Juga 'Anies Pertanyakan Dana Kemitraan Pemkot Bekasi':
(mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini