"Justru sekarang saya tanyakan itu media seperti apa? Media yang ada pun, walaupun tidak berpihak kepada Prabowo, tetapi kemudian media memberitakan hal-hal yang kemudian menjadi poin buat Pak Prabowo," kata Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi, Senin (22/10/2018).
Dasco memerinci maksud pemberitaan media yang menjadi poin bagi Prabowo. Dia mengungkit pose 1 jari Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam penutupan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi III DPR itu lantas bicara soal money atau uang yang disebut Denny JA kurang di kubu Prabowo-Sandi. Bagi Dasco, Prabowo-Sandi tak perlu mengeluarkan banyak dana di pilpres kali ini lantaran rakyat disebut rindu perubahan.
"Kalau kita bicara money, saya pikir dengan keadaan seperti sekarang kita tidak perlu banyak keluar dana. Rakyat yang memang rindu perubahan di mana-mana membuat acara sendiri, kita tinggal datang untuk memperkuat visi dan misi tentang bagaimana Indonesia ke depan," ucapnya.
Terakhir, Dasco bicara soal momentum. Bagi dia, kubu Prabowo-Sandi saat ini berada di momentum paling tepat.
"Momentum, saya pikir justru ini momentum yang paling tepat Prabowo untuk jadi presiden. Momentum ini kan yang paling dahsyat adalah yang kemudian terjadi alami, tidak dikondisikan atau dibuat," tutur Dasco.
"Momentum alami saat ini adalah pada saat sekarang di mana rakyat Indonesia butuh perubahan, di mana rakyat Indonesia sama-sama merasakan dampak situasi yang ada pada saat ini. Ini momentumnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Denny JA memandang Prabowo-Sandi kurang '3M' pada Pilpres 2019. Karena itu, dia memandang Prabowo-Sandi akan sulit menang.
"Sulit bagi Prabowo mengejar Jokowi jika kekurangan '3M'," kata Denny JA kepada wartawan, Senin (22/10). (gbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini