"Ajakan tersebut sesuai dengan standar kampanye yang mencerdaskan, adu gagasan dan program. Ini demi kualitas demokrasi," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, Senin (22/10/2018).
Eva memandang politik kebohongan banyak negatifnya. Dia menyebut politik kebohongan bisa menimbulkan kebencian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebohongan itu hanya men-generate kebencian yang harus kita hindari. Kepentingan bangsa lebih penting dari sekadar menang belaka," imbuh anggota DPR itu.
Lewat satu pidato, Jokowi berbicara tentang berpolitik yang santun dan membangun. Jokowi mengatakan masa-masa politik kebohongan juga harus diakhiri. Tidak ada lagi politik yang merasa paling benar sendiri.
"Kita harus akhiri politik kebohongan, politik yang merasa benar sendiri dan mari kita perkuat politik pembangunan, politik kerja, politik berkarya. Pembangunan bangsa untuk menghadirkan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pembangunan SDM bangsa yang unggul, yang siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Sehingga kemajuan Indonesia, kejayaan Indonesia betul-betul dapat terwujud," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Simak Juga 'Erick Thohir: Setop Politik Kebohongan!':
(gbr/idh)











































