Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pernyataan Sandi sudah tepat. Menurut Andre, jelang Pilpres 2019 beberapa program terkait dana bantuan masyarakat dinaikkan anggarannya, entah itu terkait langsung dengan tahun politik atau tidak.
"Memang kita lihat menjelang pemilu seluruh dana bantuan masyarakat itu dinaikkan," kata Andre saat dihubungi, Minggu (21/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre lalu mengungkit beberapa program untuk rakyat yang anggarannya disebutnya dinaikkan pemerintah. Dia bicara soal program yang awalnya hanya kisaran Rp 20-30 triliun kini mencapai kisaran Rp 70 triliun.
"Jadi memang modus pemerintah Pak Jokowi ingin menang. Ingin menang tentu melakukan segala hal termasuk mengirim uang ke masyarakat, sekarang Dana Kelurahan," katanya.
Presiden Jokowi menjanjikan akan mengeluarkan kebijakan Dana Kelurahan dan Dana Operasional Desa pada 2019. Sandiaga Uno mempertanyakan niat di balik kebijakan tersebut.
"Apa saja program, kalau niatnya untuk membantu masyarakat, terlepas timing-nya kapan, itu harus diapresiasi. Tapi kalau misalnya di tahun politik, di 2019 ini, pasti masyarakat bisa menilai sendiri, apakah ini ada udang di balik batu atau apakah ini sebuah program yang memang dicanangkan sebelumnya," kata Sandiaga di Jalan Jenggala II Nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (21/10).
Pernyataan Sandi mendapat respons keras dari kubu Jokowi. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan Dana Kelurahan merupakan salah satu program yang berasal dari aspirasi masyarakat. Ace balik mempertanyakan maksud Sandi mengkritik program ini.
"Tidak ada dalam politik ini yang tidak ada udang di balik batu. Apakah Bung Sandi ketika menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah tidak ada udang di balik batu?" ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi.
Simak Juga 'Soal Dana Kelurahan Jokowi, Sandi: Ada Udang di Balik Batu?':
(gbr/fjp)











































