"Oleh karenanya saya sudah melakukan dan meneruskan apabila ada prodi-prodi (transportasi) di banyak universitas, khususnya luar Jawa, maka kesempatan itu juga jadi link bagi kita," jelas Budi usai membuka acara Simposium Nasional Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) XXI Tahun 2018 di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Sabtu (20/10/2018).
Ajakan Budi untuk membuka prodi transportasi bukan tanpa alasan. Menurutnya pembukaan prodi baru juga dianggap lebih cepat dan efisien, salah satunya dari segi anggaran yang dikeluarkan. Dibanding membuka universitas baru membuka prodi baru menurutnya lebih hemat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bandara Kediri Dibangun 6 Bulan Lagi |
Lebih lanjut dirinya menekankan pembukaan prodi transportasi ini kepada universitas di luar Pulau Jawa. Salah satu alasannya karena menurutnya jumlah mahasiswa di Pulau Jawa sudah jauh lebih banyak dibanding daerah lainnya.
"Tolong di tempat-tempat yang lain kita inisiatif, kita jangan mikirin Jawa dulu, jadi misalnya Unbra (UB) bapak angkatnya NTT, UGM bapak angkatnya Maluku dan sebagainya. Jadi masing-masing universitas ini dalam forum ini bisa dijalankan," katanya.
Budi juga menjelaskan hingga saat ini Kemenhub telah memiliki 21 pendidikan dalam hal transportasi. Misalnya dalam hal kereta api hanya menghasilkan mahasiswa sebanyak 200-300 saja dalam setahunnya. Hal ini dianggapnya masih kurang.
"Kita membuka diri untuk ekstensifikasi ini. Bahkan untuk melengkapi itu kita dari pusat menyediakan kegiatan (seperti) konseling, sehingga kapasitas kita di bidang pendidikan juga semakin banyak," jelasnya.
Untuk diketahui, hadirnya Budi dalam Simposium Nasional FSTPT XXI Tahun 2018 merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan Kementerian Perhubungan di Jawa Timur. Selain menghadiri FSTPT XXI, Budi juga melakukan peninjauan pembuatan kapal di Galangan Lamongan Marinir Indonesia (LMI) Desa Sidokelar, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Selain itu Budi juga turut meninjau pengukuran kapal nelayan di Desa Kemantren, melihat kondisi Pelabuhan Paciran ASDP Lamongan, dan melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang turut dihadiri langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo. (idr/idr)











































