"Saya sarankan wali kota Bekasi agar tidak menggunakan bahasa yang hiperbola untuk urusan yang menyangkut kedinasan," ujar Habiburokhman kepada detikcom, Sabtu (20/10/2018).
Habiburokhman mengatakan, gaya bahasa hiperbola umumnya digunakan oleh pakai politikus. Dia khawatir pernyataan Rahmat Effendi itu bakal dituduh bermuatan politis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaya bahasa hiperbola itu biasanya dipakai politisi. Beliau dan Pak Anies sama-sama kepala daerah yang tentu punya jalur komunikasi yang sudah dipergunakan selama ini. Bicarakan baik-baik apa masalahnya, karena kedua belah pihak mencari solusi terbaik untuk rakyat," katanya.
Sebelumnya, Rahmat Effendi atau yang biasa disapa Kang Pepen menilai Anies dan jajarannya tidak kooperatif menyelesaikan persoalan sampah.
Pepen tak menampik masalah penyetopan truk sampah dari DKI Jakarta ke Bekasi terkait dana hibah dari DKI yang belum cair
"Sejak gubernurnya (DKI-red) baru, jangankan untuk bantuan awal pemerintahan, komunikasi saja seolah-olah berhubungan dengan tujuh lapis langit," kata Rahmat Effendi yang akrab disapa Kang Pepen saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/10/2018).
Tonton juga video 'Bekasi Cegat Truk Sampah DKI, Anies: Kewajiban Sudah Ditunaikan':
(nkn/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini