"Kenyataannya tidak demikian, kalau betul apa yang mereka katakan, mana buktinya? Mereka tak mampu menunjukkan data apapun," ujar Tsamara saat dimintai tanggapan detikcom, Sabtu (20/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah biasa kubu oposisi melakukan itu. Mereka selalu mencoba membangun narasi kosong yang tak berbasis data. Mereka memutarbalikkan fakta hanya untuk meraih kekuasaan. Miris memang," kata Tsamara.
Dia juga mengungkap data tentang penurunan inflasi selama pemerintahan Presiden Jokowi. Data ini seakan mementahkan klaim kondisi ekonomi sulit.
"Isu bahwa harga bahan pokok melonjak justru terbukti sebaliknya. Per September 2018, angka inflasi turun sampai angka 2,88%. Pemerintahan Pak Jokowi berhasil menjaga stabilitas bahan pangan," papar Tsamara.
Selain itu soal lapangan pekerjaan, menurut data yang dikutip Tsamara, justru menekan pengangguran. Angka pengangguran saat ini, kata Tsamara yang juga Wakil Direktur di Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin, turun hingga 5%.
"Dari 4 tahun ini, kita bisa melihat bagaimana Pak Jokowi mengalokasikan anggaran pendidikan hingga 147,56 triliun pada tahun 2018. Daya saing Indonesia naik hingga peringkat 45 dari 170 negara," ujar Tsamara.
Sebelumnya Sohibul Iman bersama Cawapres Sandiaga Uno menemui Komunitas UMKM di Tangerang Selatan. Sohibul menilai ekonomi yang sulit membuat masyarakat cemberut.
"Kami sangat tahu kondisi perekonomian saat ini semakin sulit, daya beli masyarakat juga semakin rendah, harga-harga makin naik. Bapak ibu sekalian mudah-mudahan nanti senyumnya semakin lebar kembali, kalau sekarang saya lihat banyak yang senyumnya kurang lebar. Sehingga yang mungkin di rumah sebetulnya sedang cemberut, di sini bisa senyum lebar," kata Sohibul di Adin House, Pamulang.
Saksikan juga video 'Bamsoet: PR Jokowi ke Depan Adalah Ekonomi':
(bag/hri)











































