"Terkait wacana bahwa Palangka Raya menjadi ibu kota Indonesia, insyaallah kami siap," ungkap Sugianto kepada Tim Ekspedisi dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam keterangannya, Sabtu (20/10/2018).
Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri menyebut Bappenas dan Badan Informasi Geospasial sedang melaksanakan kajian hingga akhir tahun ini, tentang feasibility Palangka Raya menjadi ibu kota Indonesia di masa depan.
Dalam rangka pengembangan potensi ekonomi di Kalteng untuk mempersiapkannya menjadi calon ibu kota, Pemprov Kalteng membagi wilayahnya menjadi 3 Zona Pengembangan Potensi Ekonomi.
"Zona pertama di wilayah barat memiliki potensi industri berbasis sawit, industri berbasis metal perikanan tangkap, dan pengembangan pelabuhan samudra. Kemudian zona kedua di tengah untuk pengembangan agroindustri, budi daya perikanan, dan kawasan perfilman Asia Tenggara. Terakhir Zona 3 di wilayah timur sedang dilakukan pengembangan tenaga listrik, industri berbasis hasil hutan dan karet," papar Fahrizal.
Selain berfokus pada pengembangan industri di Kalteng, Pemprov Kalteng tetap fokus dan mempertahankan kelestarian hayati di Kalteng dengan mengembangkan potensi Taman Nasional Tanjung Puting sebagai pusat konservasi orang utan terbesar, Taman Nasional Sebangau untuk ekowisata dan konservasi hayati di Pegunungan Muller Schwaner yang dikenal sebagai Heart of Borneo, yang berbatasan dengan Malaysia dan Brunei.
Informasi lain terkait Ekspedisi APPSI selengkapnya. (idr/ega)