Seperti yang dirasakan Andromeda, salah satu pekerja Pertamina Refinery Unit VI Balongan, yang menjadi relawan Pertamina Peduli, yang menggambarkan beratnya medan yang ditempuh. Namun hal itu tak menyurutkan semangat para relawan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat, khususnya di wilayah yang sulit diakses ataupun terisolasi.
Pada Senin (8/10/2018), setelah tim relawan Pertamina Peduli menempuh perjalanan 12 jam untuk membantu pengungsi di Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung, Donggala, tim relawan kembali menghadapi tantangan dalam menyalurkan bantuan. Perjalanan menuju posko induk Kecamatan Kulawi pada Minggu (14/10/2018) harus melewati 36 titik longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andromeda, semua tantangan yang dilalui tersebut terbayarkan ketika melihat wajah bahagia para pengungsi saat menerima bantuan logistik dan medis dari Posko Pertamina Mobile.
"Tentunya perjuangan mendistribusikan bantuan ini memberikan arti tersendiri bagi para korban bencana," ujarnya.
Unit Manager Communciation & CSR MOR VII M Roby Hervindo menjelaskan Posko Mobile Pertamina Peduli setiap hari rata-rata menyalurkan bantuan ke empat lokasi. Posko Mobile ini membawa bantuan logistik sekitar 75 paket bantuan untuk setiap lokasi. Bantuan itu antara lain beras, minyak goreng, air minum, diaper (popok bayi), pembalut, selimut, tenda atau terpal, mi instan, susu bayi, makanan bayi, dan kue kering.
"Selain itu, dilengkapi dengan tim medis 3 dokter dan 3 perawat serta obat-obatan untuk melayani pemeriksaan kesehatan dan melakukan trauma healing bagi para korban. Hingga hari ini, Posko Pertamina Mobile telah menyalurkan bantuan sekitar lebih dari 10 ribu kotak/dus dan melayani pemeriksaan dan penanganan kesehatan serta trauma healing puluhan korban bencana," ujar Roby.
Roby menuturkan, selain posko Pertamina Peduli yang didirikan di Pelabuhan Pantoloan dekat Terminal BBM Donggala dan di depan Bandara Mutiara SIS Al Jufri dekat DPPU Mutiara, Pertamina melakukan metode jemput bola dengan cara mendatangi titik-titik pengungsi yang sulit dijangkau untuk memberikan bantuan baik kesehatan maupun logistik dengan membuka posko secara mobile.
"Posko Mobile Pertamina Peduli mulai bergerak sejak 4 Oktober lalu atau lima hari pascabencana gempa tsunami di Sulawesi Tengah. Sampai saat ini, Posko Mobile Pertamina Peduli masih terus berkeliling ke wilayah terdampak bencana, khususnya di wilayah-wilayah pinggir yang masih belum banyak menerima bantuan," jelas Roby.
Adapun lokasi yang telah dikunjungi di antaranya 20 lokasi di Kota Palu, 25 lokasi di Kabupaten Sigi, dan 22 lokasi di Kabupaten Donggala. (idr/idr)