.webp)
Kegiatan bertajuk 'Konser Nasyid dan Selawat untuk Kerukunan Bangsa' yang dihadiri Ma'ruf itu digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/10/2018). Ma'ruf hadir mengenakan pakaian khasnya, yakni sarung, kemeja muslim yang dibalut jas abu-abu, dan peci berwarna hitam.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih karena telah menyelenggarakan festival seni nasyid dan selawat. Kita memang diperintahkan untuk berselawat. Berselawatlah kamu kepada Nabi karena Allah dan malaikat-Nya juga memberikan selawat kepada nabi," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Ma'ruf Amin juga bicara tentang pemberdayaan ekonomi. (Mochamad Zhacky Kusumo/detikcom) |
Selain soal selawat, Ma'ruf menyinggung pemberdayaan ekonomi. Ma'ruf mengaku akan berupaya menghilangkan kesenjangan ekonomi di Tanah Air.
"Di aspek ekonomi, kami ingin membangun Indonesia, untuk memakmurkan bangsa, untuk menghilangkan disparitas antara yang miskin dan yang kaya dengan membangun ekonomi umat, ekonomi rakyat, mengimplementasikan kesejahteraan sesuai sila ke-5 Pancasila," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf punya cara tersendiri bagaimana menghilangkan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Menurut Ma'ruf, untuk bisa memangkas kesenjangan ekonomi, harus ada kerja sama antara yang kaya dan yang miskin.
"Karena itu, maka pemberdayaan ekonomi umat bukan dengan membenturkan antara yang lemah dan yang kuat. Bukan juga melemahkan yang kuat, tapi memperkuat yang lemah dan bekerja sama antara yang kuat dan yang lemah," terang Ma'ruf.
Di sela-sela konser nasyid ini, ada juga acara lelang, yang uangnya akan didonasikan untuk para korban di Sulawesi Tengah. Salah barang yang dilelang adalah sorban Ma'ruf. Sorban tersebut terjual seharga Rp 125 juta.
"Ini sorban sudah sering saya pakai. Waktu di pengadilan juga saya pakai. Mudah-mudahan sorban ini bertuah," ujar Ma'ruf.
Saksikan juga video 'Jaringan Kiai Santri Nasional Dukung Jokowi-Ma'ruf':
(zak/aan)
