Menurutnya, saat ini masyarakat Lombok tidak hanya membutuhkan uluran dana, namun juga realisasi pembangunan rumah.
"Para korban gempa tentu berharap seluruh proses batuan pemerintah pusat untuk disegerakan realisasinya. Tidak hanya selesai verifikasi, tidak hanyak membuka rekening, tapi pembangunan perlu disegerakan," kata Ermalena dalam keterangan tertulis, Jumat (19/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Jokowi kembali berunjung ke Lombok pada Kamis (18/10/). Di sana ia sempat menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa yang terdampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada 5.144 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Jokowi.
Menurut Wakil Ketua Umum PPP ini, sampai minggu lalu saat ia ke Lombok, puing-puing rumah yang roboh masih belum dibersihkan. Kondisi ini menurutnya harus segera diselesaikan.
Selain rumah warga, fasilitas umum juga masih banyak yang belum dibangun kembali, sehingga mengganggu pelayanan kepada masyarakat, salah satunya adalah layanan kesehatan yang banyak diperlukan.
"Fasilitas publik juga perlu disegerakan. Minggu lalu salah satu puskesmas sementara di Lombok Utara baru digunakan. Artinya masih banyak daerah yang mengunakan fasilitas darurat tenda," tambah Ermalena.
Selain sekolah untuk anak-anak Lombok yang terkena dampak bencana pun masih belum banyak dibangun. Mereka harus belajar di sekolah sementara yang terbuat dari tenda.
"Masih banyak anak kita yang sekolah mengunakan tenda. Kondisi ini tentu tidak membuat mereka nyaman untuk belajar, karena panas dan tidak kondusif untuk menuntut ilmu," pungkasnya. (ega/mul)