.webp)
Maftuh datang di pertemuan itu atas undangan dari Ayyaf. Pertemuan digelar pada Minggu, 14 Oktober 2018.
Pada pertemuan tersebut, Maftuh dan Khalid membahas mengenai situasi politik dan keamanan, khususnya terkait dengan perlunya upaya peningkatan kerja sama dalam memberantas terorisme, faham-faham ekstrim, dan meningkatkan kewaspadaan untuk keamanan pada tingkat regional dan global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Garda Nasional Saudi adalah lembaga super bodi dengan puluhan ribu pasukan elite Saudi yang bertanggungjawab terhadap keamanan Raja yang bertugas mengawal khusus Kerajaan Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Khalid menyampaikan belasungkawa atas musibah gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Donggala, dan sekitarnya seranya mendoakan husnul khatimah bagi para korban meninggal dunia dan kesembuhan bagi korban luka, serta kelancaran bagi proses pemulihan paska bencana.
"Hubungan Arab Saudi dengan Indonesia lebih dari sekedar hubungan antara dua negara, namun merupakan hubungan dua saudara yang sangat istimewa," demikian disampaikan Pangeran Khalid saat menyambut Maftuh.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Khalid, Maftuh menyampaikan bahwa sesuai dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangi kedua negara pada saat kunjungan kenegaraan Khadimul Haramain, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia pada tahun 2017, Indonesia berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Arab Saudi dalam memerangi terorisme, ektrimisme dan faham-faham radikal intoleran.
 Foto: Dubes Agus Maftuh dan Pangeran Khalid/Dok KBRI Riyadh |
"Indonesia juga siap mendukung langkah Putra Mahkota, sayyidus syabaab, Pangeran Muhammad bin Salman untuk membumikan dan menyebarkan Islam sebagai agama yang moderat dan cinta damai. Visi Putra Mahkota sejalan dengan pandangan Islam Ke-Indonesia-an yang hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa perdamaian," ujar Agus yang juga staf pengajar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, Pangeran Khalid juga menambahkan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Arab Saudi, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan memiliki pengaruh di kawasan dan di OKI. Selain itu, Pangeran Khalid juga menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia sebagai Guest of Honor (GoH) atau Tamu Kehormatan Festival Janadriyah ke-33 tahun 2019 sebagaimana telah diputuskan dalam Dekrit Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
"Negara anda memiliki segalanya. Saya yakin bahwa Indonesia akan memberikan penampilan yang luar biasa dan terbaik. Kami di Kementerian Garda Nasional sebagai penyelenggara Festival siap mendukung apa yang diperlukan oleh Indonesa," ujar Agus.
Maftuh atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi Tamu Kehormatan Festival Janadriyah. Indonesia siap untuk terus meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang dengan Arab Saudi.
"Saya ingin mengutip perkataan Almarhum Raja Faisal saat berkunjung ke Indonesia pada 1970, bahwa pengingkaran terhadap kemesraan hubungan dua negara bersaudara, Indonesia dengan Arab Saudi sama seperti mengingkari terangnya matahari di tengah siang," ujar Maftuh.
Pertemuan diakhiri dengan pertukaran cendera mata. Sebagai bentuk persaudaraan kedua negara, Dubes RI menyerahkan plakat foto Presiden Joko Widodo bersama Raja Salman lengkap dengan jargon SAUNESIA (Saudi-Indonesia). Pangeran Khalid membalas dengan menyerahkan plakat dengan lambang kebesaran Kementerian Garda Nasional. (fjp/jbr)
